Sistem Zonasi Dinilai Membatasi Pilihan Sekolah

- Kamis, 27 Juni 2019 | 10:22 WIB
Antara/Risky Andrianto
Antara/Risky Andrianto

Orangtua siswa atau wali murid menilai bahwa sistem zonasi yang diterapkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 membatasi pilihan untuk memilih sekolah unggulan atau sekolah terbaik.

Orang tua murid di Jayapura khawatir kalau anak mereka tidak bisa memilih sekolah yang berkualitas dan terbaik. Para orang tua siswa juga tidak bisa memilih sekolah yang baik dan terjamin keamanannya untuk anaknya.

"Perubahan dalam sistem PPDB ini memang baik karena dunia pendidikan harus mengalami perubahan. Akan tetapi yang menjadi persoalan itu hampir semua orang tua menginginkan anaknya dapat bersekolah di sekolah-sekolah pilihan," ujar salah satu orang tua siswa di Jayapura, Fredi Mambrasar (27/6/19).

Karena semua sekolah telah menerapkan sistem zonasi, Ferdi mengaku bahwa dirinya kesulitan memilih sekolah yang bagus untuk anaknya. Karena itu, ia membawa anaknya mencari sekolah yang belum menerapkan zonasi dan menerima siswa per kabupaten/kota, yaitu SMA Buper Waena. 

Menurutnya, sekolah-sekolah pilihan tersebut adalah yang berkualitas namun juga dari segi keamanan anak bersekolah di tempat tersebut. Memang banyak sekolah yang bagus tapi keamanannya tidak terjamin.

Banyak sekolah-sekolah yang dulunya berkualitas, tapi saat sekolah tersebut dimasukkan siswa-siswa yang tidak berkualitas citranya menjadi tidak bagus.

Menurut Ferdi, penerapan sistem zonasi ini baik, tapi ketika orang tua memilih sekolah yang bagus yang punya kualitas dan ketersediaan fasilitas yang menjadi pilihan-pilihan orang untuk mendapatkan sekolah yang terbaik dari semua aspek.

"Ketika masuk ke wilayah zonasi, siswanya berada di wilayah Jayapura Selatan kemudian sekolah yang dinilai baik itu ada di wilayah Jayapura Utara maka siswanya tidak bisa masuk ke sekolah tersebut karena zonasi," ungkapnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X