Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta membenarkan perihal pedagang daging se-Jabodetabek yang melakukan aksi mogok selama tiga hari ke depan, yakni dari 20 hingga 22 Januari.
"Benar rencana tersebut," ucap Plt Kadis KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati kepada awak media, Rabu (20/1/2021).
Aksi mogok ini merupakan buntut dari kenaikan harga daging sapi dari Australia yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga daging di Indonesia, terutama di Jakarta.
"Kenaikan harga daging dan sapi hidup dari Australia mengakibatkan terjadinya kenaikan harga daging di Indonesia khususnya Jakarta," ucapnya.
Olehnya itu, dengan kenaikan harga daging di Jabodetabek tersebut membuat pedagang daging melakukan aksi mogok yang tertuang dari surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.
Kendati demikian, Elly berharap kalau aksi mogok tersebut tidak dilakukan pedagang daging. Hal tersebut karena akan merugikan pelaku usaha yang menggantungkan bahan bakunya pada daging.
Dengan adanya rencana mogok tersebut, Elly menyebutkan kalau pihaknya akan bertemu dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk berkoordinasi mencari alternatif terkait hal tersebut.
"Namun jika aksi mogok tersebut benar benar terjadi kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka alternatif penyediaan daging sapi beku," terangnya.
Dinas KPKP pun sudah berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan, DPPKUKM DKI Jakarta, Bulog DKI Jakarta Banten, BUMD DKI Jakarta (PD. Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya) untuk kemungkinan dilakukan Operasi Pasar (OP) daging sapi beku.
"Namun ini alternatif terakhir Pemprov akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait agar aksi mogok tidak terjadi," jelas Elly.
