Akibat Perburuan Liar, Populasi Harimau dan Gajah Makin Menurun

- Selasa, 30 Maret 2021 | 11:08 WIB
Polda Jambi dan KLHK menggelar jumpa pers kasus pemburuan Harimau (panthera tigris Sumatrae) dan Gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di Mapolda Jambi. (ANTARA/Nanang Mairiadi)
Polda Jambi dan KLHK menggelar jumpa pers kasus pemburuan Harimau (panthera tigris Sumatrae) dan Gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di Mapolda Jambi. (ANTARA/Nanang Mairiadi)

Akibat perburuan liar yang marak terjadi belakangan ini, jumlah populasi Harimau (panthera tigris sumatrae) dan Gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) saat ini hanya mencapai ratusan ekor dan dapat dibilang jumlah populasi kedua satwa dilindungi tersebut mengkhawatirkan.

"Populasi kedua satwa dilindungi tersebut sudah sangat turun," kata Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sustyo Iriyono, usai ekspos kasus di Mapolda Jambi, melansir Antara.

Data yang dimiliki oleh KLHK, jumlah Harimau Sumatra pada saat ini lebih kurang 600 ekor, sedangkan untuk Gajah Sumatera jumlah populasinya tidak sampai 700 ekor yang tercatat sampai 2019.

"Ini menunjukkan kepada kita semuanya, bahwa populasi kedua satwa ini wajib kita lindungi dan kita jaga supaya populasinya bisa bisa bertahan paling tidak kalau bisa bertambah," kata Sustyo Iriyono.

BACA JUGA: Ini 5 Sikap Anies Baswedan Usai Akui Anak Buahnya Terlibat Kasus Dugaan Pelecehan

Ia menjelaskan, selama dua tahun terakhir populasi kedua satwa tersebut mengalami peningkatan, namun apabila pemburuan liar terus dilakukan, bisa jadi suatu saat populasi kedua satwa tersebut berkurang bahkan bisa terancam punah.

Menurut Sustyo, kedua kedua satwa ini memiliki sisi ekonomis. "Tetapi harus dipahami disamping nilai ekonomis ada nilai ekologis," katanya.

Nilai ekologis untuk Harimau Sumatera itu dikalkulasikan tidak ada harga pasarnya itu sekitar kurang Rp1,2 miliar per ekor sedangkan untuk Gajah Sumatera Rp3,5 miliar per ekornya.

"Bisa dibayangkan yang menanggung kerugian kita semuanya, karena kita bagian dari ekologi," kata Sustyo Iriyono.

Dirinya berharap untuk pelaku yang sudah diamankan bisa dikembangkan terus sehingga ada banyak pelaku yang kemungkinan punya andil juga oleh kejadian ini bisa terungkap.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X