Mayoritas Orang Tua Pelajar Tak Tahu Anaknya Terlibat Unjuk Rasa di Jakarta

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 19:12 WIB
  Orang tua pelajar memeluk anaknya di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/10/2020). Pelajar itu sebelumnya ditangkap polisi sebab berniat ikut aksi Jakarta Pusat. (Photo/ANTARA/Andi Firdaus).
Orang tua pelajar memeluk anaknya di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/10/2020). Pelajar itu sebelumnya ditangkap polisi sebab berniat ikut aksi Jakarta Pusat. (Photo/ANTARA/Andi Firdaus).

Mayoritas orang tua pelajar yang ditangkap mengaku bahwa mereka tidak mengetahui anaknya terlibat unjuk rasa di Jakarta sampai berujung penangkapan oleh kepolisian, Rabu (14/10/2020).

"Itu anak enggak bilang apa-apa sama saya. Cuma pingin main aja katanya. Saya enggak tahu kalau ternyata ikut demo," kata orang tua pelajar, Minah (42), saat menjemput anaknya di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/10/2020)siang.

Minah yang merupakan warga Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, itu mendatangi Mapolsek Pulogadung untuk menjemput putranya yang berinisial AN (16) karena terlibat aksi demo yang berujung ricuh pada Selasa (13/10/2020).

Sementara itu, Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Suwendy memutuskan untuk memulangkan AN bersama 41 demonstran remaja kepada orang tua mereka setelah proses pendataan 1x24 jam di kantor polisi.

Di sisi lain, Minah diketahui berprofesi sebagai pengepul barang bekas dekat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang itu sempat panik AN tidak pulang ke rumah hingga dini hari.

-
Seorang pelajar yang diamankan meminta maaf dan mencium kaki ibunya setelah dipulangkan oleh Polda Metro Jaya pada Rabu siang (14/10/2020). (Photo/Antara)

Ia kemudian mengetahui AN ikut unjuk rasa setelah ada pemberitahuan dari polisi bahwa putranya ditangkap di Simpang Tugas, Jalan Pemuda, Rawamangun, pada Selasa (13/10/2020) pagi.

AN juga bersama belasan rekannya dari Bekasi dihadang polisi saat sedang menuju ke Monas untuk bergabung bersama massa unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Pas dikasih tahu begitu, saya kesal juga. Sempat takut dia kenapa-napa," katanya.

Minah dan AN akhirnya dipertemukan di pelataran parkir Mapolsek Pulogadung. Sambil menangis, keduanya saling berpelukan. Tak hanya itu, AN juga bersimpuh di kaki ibunya seraya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X