Seorang pemuda tampak lesu siang itu. Niatnya mendapat untung dari hasil penjualan emas, berakhir buntung.
Dengan sekejap, uang senilai Rp 1 juta hasil jerih payahnya lenyap begitu saja.
Nasib malang itu dialami seorang lelaki di Medan, Sumatera Utara, baru-baru ini.
Lelaki yang belum diketahui namanya tersebut bercerita tentang penipuan yang dialaminya di dalam angkutan umum kota atau angkot.
Ketika itu, dia memumpang angkot dari Kampung Lalalng dengan tujuan Amplas. Di tengah jalan, sekitar daerah Sei Sikambing, lelaki itu menyambung ke angkot yang lain.
Di sinilah awal mula petaka itu terjadi. Kata lelaki tersebut, angkot itu hanya ditumpangi dua orang, yakni dirinya dan satu orang lelaki lain.
Di tengah jalan, lelaki yang tidak dikenalnya itu memberi semacam kode setelah melihat benda menyerupai emas jatuh di angkot. Kode itu dimaksudkan agar dia diam dan tidak memberitahukannya kepada sopir.
Lelaki itu kemudian memberi iming-iming pembagian hasil penjualan emas nantinya. Namun sebelum itu, dia meminta uang senilai Rp 1 juta untuk kembali ke rumah.
Agar korbannya yakini, dia pun memberi jaminan benda menyerupai emas yang seolah-olah ditemukan secara tidak sengaja di angkot tadi.
Tanpa rasa curiga, korban pun memberinya uang dan menyimpan jaminannya tersebut. Si pelaku lalu berjanji akan kembali setelah paling lama satu jam.
Namun setelah empat jam menunggu, pelaku tak kunjung balik. Kecurigaan korban pun lalu muncul. Dia kemudian menyambangi suatu toko emas untuk memeriksa keaslian benda yang ada di tangannya tersebut.
Dan benar saja, karyawan toko langsung menyatakan emas itu palsu. Lelaki itu pun sontak lesu dan akhirnya menceritakan penipuan yang dialami.
Kisah lelaki itu akhirnya menyebar di media sosial usai karyawan tokoh mengunggah video pengakuannya ke akun Facebook Despa Pandia.
"Modus penipuan di angkot ...," tulisnya, Minggu (28/6/2020) lalu.
