Sebuah rekaman suara yang diduga suara Rizieq Shihab viral di media sosial. Rekaman suara berdurasi 16 menit itu salah satunya dibagikan akun YouTube Hendri Official pada 8 Desember 2020.
Suara dalam rekaman itu secara keseluruhan membahas soal 6 laskar FPI yang ditembak mati oleh polisi saat mengawal rombongan Rizieq Shihab.
Pertama, suara dalam rekaman yang diduga Rizieq itu menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh Front Pembela Islam (FPI) dalam keterangan pers pada 7 Desember saat penembakan mati itu terjadi, adalah benar adanya.
"Saya memberikan kesaksian sebagai salah satu saksi korban, bahwa isi keterangan pers itu benar. Kedua, bahwa pada saat kejadian, tidak ada satupun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar pengawal, yang memepet, menggangu. Justru yang melakukannya adalah dari pihak kepolisian," katanya.
Suara itu juga menyebut bahwa pelaku penembakan adalah "orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami. Bukan satu-dua-tiga mobil. Banyak sekali mobil yang silih berganti, untuk maju ke depan untuk bisa sampai ke mobil kami."
"Dengan gagah luar biasa, para syuhadah laskar kita, mereka mengendalikan situasi dan kondisi sehingga arah penjahat tadi tidak ada satupun yang mencapai rombongan," sambungnya.
Suara itu juga menyampaikan bahwa apa yang disampaikan polisi terkait laskar FPI punya senjata, merupakan fitnah.
"Bahwa pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar. Tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai karena kami tidak pernah mengira akan diperlakukan seperti itu," kata suara itu, lantang.
Suara itu memuji keberanian dan kesetiaan para laskar yang tewas saat mengawal dirinya.
"Para laskar ini adalah mengawal. Tugas mereka mengawal, bukan untuk mengganggu siapapun. Ketika ada mobil ada yang menyalip, mereka lakukan tugas dengan baik. Mereka laskar yang luar biasa. Mereka laskar yang setia," katanya.
Lebih lanjut, suara itu menganggap bahwa pengakuan polisi yang mengatakan 6 laskar FPI ditembak mati di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 adalah bukti kuasa Tuhan.
"Kami tidak akan pernah tahu kalau yang membantai mereka adalah pihak kepolisian. Kami tidak pernah suudzon. Kami tidak pernah menuduh. Bahkan dalam keterangan pers kami cantumkan orang tidak dikenal (OTK). Karena kami tidak berani menuduh siapapun tanpa saksi, tanpa bukti, itu ajaran sesat. Gak boleh menuduh siapapun tanpa bukti. Allah buka mulut mereka, Saudara. Gak bisa mereka sembunyikan. Allahu akbar!" teriak suara itu, lalu disambut takbir.
Suara itu juga menegaskan bahwa akan ada saatnya mereka melakukan jihad fisabilillah.
"Kalau mereka tidak pernah mengaku, sampai kapanpun kami tidak akan pernah tahu. Tapi Allah Maha Tahu. Hanya hitungan jam, saudara, Allah buka mulut mereka. Kami tidak akan biarkan mereka tidur tenang. (Disambut takbir!) Ada saat kita akan melakukan jihad fiisabilillah," kata suara itu menambahkan.