Bantah Islamofobia, Presiden Macron Sebut Ucapannya Diterjemahkan dengan Salah

- Senin, 2 November 2020 | 16:09 WIB
Presiden Emmanuel Macron. (/REUTERS/Gonzalo Fuentes).
Presiden Emmanuel Macron. (/REUTERS/Gonzalo Fuentes).

Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat tengah mengklarifikasi tuduhan terhadap dirinya yang dianggap melontarkan pernyataan berbau Islamofobia. Bahkan ia sempat membuat cuitan dengan bahasa Arab Sabtu lalu dan muncul di televisi Arab untuk menegaskan apa yang dimaksud.

Dalam wawancara dengan jaringan televisi Arab Al Jazeera, Sabtu (31/10/2020), Presiden Macron menyebutkan ada yang salah dari tuduhan yang dialamatkan ke dirinya. Ia menganggap ada yang salah mengartikan ucapannya.

"Saya lihat di sosial media kalau media Arab banyak membuat terjemahan yang salah atas perkataan saya. Itu semua bohong," ujar Macron dalam wawancara tersebut.

"Mereka bilang saya mendukung kartun itu, menjelekkan Rasul (Muhammad). Saya tidak pernah bilang seperti itu. Karena yang pertama karikatur ini sangat penting bagi semua umat Muslim," tambahnya.

Presiden Macron juga menambahkan bila ia tidak punya wewenang untuk membatasi orang berkarya. 

"Dan yang kedua bila aku melindungi hak untuk menggambar kartun ini. Karena ini pemahamanku. Aku secara personal berpikir kalau kita harus untuk menghormati sesama di dalam masyarakat.Tapi bukan wewenang bagiku sebagai presiden untuk membatasi hak ini hanya karena sebagian orang terkejut karena sesuatu," jelasnya.

Sang presiden mengatakan ia menghormati para muslim yang dikejutkan oleh kartun Nabi Muhammad. Namun demikian menurutnya, hal itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan.

Macron menekankan bahwa tidak berarti dirinya atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun itu. Begitu juga tidak berarti bahwa Prancis anti Muslim.

"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang terkejut dengan kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik karena kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar," kata Macron.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X