Wagub Sebut Ada Tiga Kabupaten di NTT Alami Dampak Bencana Terbesar

- Sabtu, 10 April 2021 | 19:37 WIB
 Seorang bocah membawa karung berisi bantuan logistik untuk korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021).  (photo/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)
Seorang bocah membawa karung berisi bantuan logistik untuk korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). (photo/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)

Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi menyebutkan dampak bencana alam terbesar di provinsi berbasis kepulauan itu terjadi di tiga kabupaten.

"Ada tiga kabupaten yang terdampak bencana terbesar di NTT, dan saat ini sedang dalam penanganan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat dikutip dari ANTARA.

Tiga kabupaten itu, ujar dia, tersebar di Kabupaten Alor, Kabupaten Flores Timur yakni di desa Nelelamadike dan Waiburak dan Kabupaten Lembata tepatnya di desa Amakaka yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/4).

Wakil Gubernur NTT menjelaskan bahwa sesuai data yang ada di Posko Komando tanggap darurat bencana di Kupang, untuk di kabupaten Alor jumlah korban yang meninggal akibat banjir bandang di daerah itu mencapai 28 orang, hilang 13 orang, luka-luka 29 orang, yang mengungsi 299 jiwa dan rumah yang rusak 720 unit.

Sementara untuk kabupaten Lembata, jumlah yang meninggal mencapai 46 orang, hilang 22 orang, luka-luka 86 orang. Pengungsi mencapai 2.345 orang dan rumah rusak mencapai 689 unit.

"Untuk Alor masih ada 14 orang yang belum ditemukan, dan untuk Lembata ada sekitar 32 orang yang dilaporkan belum ditemukan," tambah dia.

Baca juga: Palembang Diterjang Angin Berkecepatan Hampir 100 Km per Jam, Pohon Tumbang

Sementara untuk kabupaten Flores Timur yang meninggal dunia mencapai 71 orang, dan hilang mencapai lima orang . Saat ini jumlah pengungsi di daerah itu mencapai 1.389 orang .

Wagub mengatakan bahwa pihaknya berusaha agar para pengungsi yang saat ini di lokasi pengungsian tidak dalam jumlah banyak karena saat ini sedang dalam pandemi.

"Kita khawatir nanti akan muncul klaster baru karena banyaknya warga yang berkumpul di lokasi pengungsian," tambah dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X