Sempat Dihentikan, Ekspor APD Kini Kembali Dibuka

- Selasa, 16 Juni 2020 | 20:14 WIB
 Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat meninjau Mall Kota Kasablanka dalam rangka penerapan new normal, Selasa (16/6/2020). (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat meninjau Mall Kota Kasablanka dalam rangka penerapan new normal, Selasa (16/6/2020). (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan saat ini telah melakukan relaksasi dengan membuka kembali keran ekspor Alat Pelindung Diri (APD) yang sempat dihentikan pada masa awal pandemi virus corona pada Februari 2020 lalu.

APD, termasuk di dalamnya baju hazmat hingga masker buatan industri dalam negeri, saat ini sudah mulai diekspor kembali ke luar negeri. Tujuannya adalah untuk mendongkrak kinerja ekspor Indonesia dan memperbaiki neraca perdagangan RI yang menurun pada saat masa PSBB diberlakukan.

"Kemarin saya sudah relaksasi untuk ekspor, jadi APD dan masker sudah bisa kita buka kembali. Hal ini dilakukan untuk mendorong roda perekonomian, dalam hal ini ekspor, guna menggeliatkan kembali perekonomian nasional," ujar Mendag Agus disela-sela peninjauan pembukaan kembali mall dan pusat perbelanjaan di Mall Kota Kasablanka Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Agus mengatakan, relaksasi ekspor APD tersebut diberlakukan hingga 30 Juni 2020, dan kemungkinan waktunya akan dipercepat untuk sebagian produk, salah satunya APD.

"Tentu kita akan evaluasi, untuk larangan secara penuh tidak mungkin 30 Juni, akan dipercepat. Ini kan Selasa, kemungkinan minggu depan sudah ada keputusan yang sedang kita analisa dengan cermat. Intinya kita memastikan memang ekspor ini akan kita lakukan sesegera mungkin," ungkapnya.

Mendag Agus mengatakan, sejumlah negara telah memiliki perjanjian ekspor produk APD dengan Indonesia, di antaranya Jepang dan Korea Selatan. Namun demikian diungkap olehnya bahwa ada juga negara yang belum memiliki perjanjian, namun membutuhkan impor APD dari Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19 di negaranya.

"Ada beberapa negara lain yang minta dimudahkan, namun memang belum ada perjanjian. Misalnya, Afrika dan beberapa negara lain yang minta dimudahkan," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X