Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan, Prof Syafri Kamsul Arif menjelaskan, para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di pelayanan bencana di Luwu Utara harus tetap diproteksi dengan alat pelindung diri (APD).
"Ini sudah dikoordinasikan untuk dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang memberi layanan bencana, semua harus diproteksi dengan APD," kata Prof Syafri seperti dikutip Antara, Sabtu (18/7/2020).
Prof Syafri menerangkan, pendistribusian APD di daerah sangat tergantung pada jumlah kasus terkonfirmasi dan dirawat berdasarkan laporan yang diperoleh secara real time di Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
Dia menambahkan, kondisinya berbeda dengan para petugas medis yang bertugas di lokasi bencana Luwu Utara. Menurutnya, pendistribusian APD di lokasi tersebut memungkinkan untuk ditambah melebihi kuota biasanya.
Sebab, sambung Prof Syafri, interaksi di tengah kondisi setelah bencana akan lebih intens, sehingga penggunaan APD dinilai tetap sangat penting.
Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo saat meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir di Luwu Utara mengatakan, masyarakat juga tetap harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Doni menyadari, walaupun agak sulit mengikuti protokol kesehatan dalam kondisi bencana bagi masyarakat yang ada di pengungsian. Tetapi pemerintah harus selalu melakukan edukasi lebih optimal agar masyarakat memahami pentingnya protokol kesehatan, dengan menyediakan fasilitas kesehatan dan pemberian masker.
"Sekarang kita lihat semuanya masih berjalan baik, Ibu Bupati aktif memberikan bantuan dan pengarahan pada masyarakat dan termasuk juga beliau sudah ingatkan ada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol Kesehatan," pungkasnya.
