Menristek Minta LBM Eijkman Tingkatkan Pengurutan Genom Virus

- Kamis, 16 Juli 2020 | 17:27 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi vaksin virus corona. (Pexels/Cottonbro)

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman bisa dikatakan memiliki peran yang cukup besar dalam mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Pertama melakukan pengujian sampel untuk mengidentifikasi infeksi virus tersebut.

Selain itu, LBM Eijkman juga berkontribusi membuat virus transport media (VTM) yang dibagikan ke sejumlah laboratorium. VTM tersebut berfungsi untuk menyimpan spesimen dari orang yang menjalani tes swab guna mendeteksi Covid-19 sehingga membantu pemeriksaan spesimen.

Peran yang tak kalah penting adalah LBM Eijkman berkontribusi dalam pembuatan vaksin. Salah satu langkah yang dilakukan yakni pengurutan genom virus atau whole genom sequencing. Saat ini LBM Eijkman telah berhasil mengurutkan 10 sekuens genom.

Kendati demikian, jumlah tersebut masih jauh dari target. LBM Eijkman menargetkan bisa mengurutkan 100 sekuens genom. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong LBM Eijkman untuk melakukan whole genome sequencing lebih banyak.

"Whole genome sequencing penting untuk karakterisasi virus yang ada di Indonesia sehingga vaksin yang dihasilkan nantinya cocok untuk masyarakat Indonesia, virusnya virus lokal. Whole genome sequencing masih harus ditingkatkan karena baru 16 yang disampaikan ke GISAID," kata Menristek/BRIN Bambang dalam konferensi pers online, Kamis (16/7/2020).

Sekadar informasi, 16 sekuens genom yang dilaporkan ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data), 10 berasal dari LBM Eijkman dan 6 dari Universitas Airlangga. Dikatakan oleh Menristek/BRIN Bambang, jumlah tersebut kalah jauh bila dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India dan Tiongkok.

"Secara proporsional masih ketinggalan. LBM Eijkman harus pintar-pintar melakukan manajemen untuk berbagai kegiatan yang dilakukan paralel dengan tujuan sama yakni Covid-19. Ada beberapa kegiatan tapi ada keterbatasan," pungkas Menristek/BRIN Bambang.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X