Pembangunan Terowongan Nanjung di Bandung, Jawa Barat, yang diklaim bakal mengurangi banjir di wilayah Kabupaten Bandung, segera rampung atau selesai pada akhir 2019 ini.
Pembangunan terowongan ini, sudah dimulai pada November 2017 oleh kontraktor PT Wijaya Karya – PT. Adhi Karya (KSO) dengan anggaran APBN sebesar Rp316,01 miliar. Progres konstruksi saat ini, mencapai 95,22 persen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga membangun Floodway Cisangkuy dengan progres konstruksi mencapai 44,35 persen dan ditargetkan selesai tahun 2020.
Pembangunan tersebut, dikerjakan dalam 2 paket, yaitu paket 1 sepanjang 3,75 km dengan anggaran sebesar Rp 311,35 miliar yang berfungsi mengurangi genangan banjir seluas 5,91 hektar dan meningkatkan kapasitas tampung Sungai Cisangkuy dari 80 m3/detik menjadi 220 m3/detik.
Sementara, paket 2 dibangun sepanjang 10,5 km dengan biaya Rp320,43 miliar yang bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di kawasan Bandung Selatan seluas 31,5 ha, dengan meningkatkan kapasitas tampung Sungai Cisangkuy dari 80 m3/detik menjadi 220 m3/detik.
"Pembangunan sejumlah infrastruktur pengendali banjir di Provinsi Jawa Barat tersebut merupakan bagian dari penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau dikenal dengan Program Citarum Harum," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keteranganya, Selasa (19/11).
Pembangunan ini, lanjut ia, sejalan dengan amanat Presiden melalui Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Paling tidak, dengan infrastruktur ini, akan mengurangi total luas genangan di Kabupaten Bandung dari semula 3.461 hektare menjadi 2.761 hektar.
