Minta PSBB Dievaluasi Total, Jokowi: Kekurangannya Harus Diperbaiki

- Senin, 20 April 2020 | 12:30 WIB
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta. (ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta. (ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah perlu dievaluasi total, guna mengevaluasi semua kekurangannya.

"Saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penangann Covid-19, terutama evaluasi PSBB secara lebih detail kekurangannya apa, plus minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki," ucap Jokowi dalam video conference, Senin (20/4/2020).

Kendati demikian, Jokowi mengapresiasi adanya rumah sakit tanpa dinding atau telemedicine. Menurutnya, hal ini telah memanfaatkan teknologi untuk melayani pasien yang terpapar virus Corona.

"Ini perlu diperbesar dan dikembangkan lagi telemedicine. Ini terus ditingkatkan jumlanya sehingga kontak antara pasien dengan dokter bisa dikurangi," jelasnya.

-
Presiden Joko Widodo saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga ingin sistem rujukan pasien Corona di rumah sakit dapat diperbaiki. Sehingga mampu memilih mana pasien yang lebih perlu mendapatkan penanganan intensif.

"Ini untuk mengatasi overcapacity dari rumah sakit rujukan yang kita miliki. Ini betul-betul manajemennya diatur mana yang sedang, ringan, mana yang berat, mana yang perlu lebih penanganan intensif," pungkasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga tak lupa kembali mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengambilan sampel virus corona, pelacakan yang lebih agresif, serta mengisolasi warga yang terpapar dengan ketat.

"Tiga hal ini yang harusnya ditekankan kepada seluruh daerah. Pengujian sampel yang masif, pelacakan agresif dan isolasi yang ketat," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X