Fenomena ngopi saat ini booming, tak hanya terjadi di Indonesia, asik ngobrol di kafe-kafe kekinian juga menjangkit milenial di seluruh dunia.
Melihat budaya baru ini, pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devi Rahmawati mengatakan kebiasaan baru ini dipicu dengan kemunculan media sosial.
"Yang perlu kita catat, ini bukan fenomena nasional ya ini terjadi di hampir milenial seluruh dunia. Bahkan di kota kecil sekalipun," terangnya saat dihubungi Indozone, Senin (4/11).
Devi menjelaskan bahwa survei global juga mencatat bahwa milenial adalah generasi yang tak punya perencanan keuangan yang baik, mereka mudah berhutang hingga memperlihatkan gaya hidupnya di sosial media. Sehingga jika mereka mengikuti keinginannya untuk tampil kece, mereka bisa terkena penyakit 'kanker' alias kantong kering.
"Kalau mau ikut gaya hidup, bisa 'kanker' (Kantong Kering) mereka. Pernah dalam survei itu, mereka ketika ditanya soal tabungan saja bingung bagaimana memulainya," jelas Devi.
Devi juga menilai kemunculan kafe-kafe kekinian yang murah saat ini memang menjadi pilihan nongkrong yang pas buat milenial saat ini. Selain kopi yang harganya terbilang murah di banding kopi asal Amerika Serikat Starbucks, kedai kopi kekinian juga menyajikan fasilitas yang dicari kaum ini.
Disinggung apakah fenomena ini akan menjangkit generasi Z (Kelahiran 1995 sampai 2010) Devi melihat adanya upaya pembelajaran hidup dari kasus milenial ini.
"Kita lihat saja, kalau ekonomi warga milenial terlihat baik pasti diikuti, tapi kalau banyak yang menyimpang pasti mereka akan lebih selektif mengatur uang," pungkasnya. (NS)
