Pekerja Wanita Tewas Masuk ke Mesin Penggilingan Kayu, Rupanya Kerudungnya Tersangkut

- Minggu, 15 November 2020 | 14:09 WIB
Polisi mendatangi lokasi kejadian. (Foto: Kabar priangan)
Polisi mendatangi lokasi kejadian. (Foto: Kabar priangan)

Kematian tragis Idah (30 tahun), wanita yang bekerja sebagai buruh harian di pabrik pengolahan kayu PT Restu Pertami, dibanjiri simpati dari khalayak. Meski tak menyaksikan secara langsung, publik merinding membayangkan tubuh Idah yang hancur lebur akibat masuk ke dalam mesin rotasi (mesin penggilingan kayu).

Seperti diketahui, Idah masuk ke dalam mesin penggilingan kayu yang terus berputar. Tenaganya tak kuat untuk membebaskan diri dari tarikan mesin. 

Belakangan diketahui, Idah tertarik ke dalam mesin gara-gara kerudungnya tersangkut mesin. Ia gagal melepaskan kerudungnya guna menghindari tertarik ke dalam.

Akibatnya, ia pun masuk ke dalam mesin dan kondisi mengenaskan. Para pekerja lain di pabrik itu sampai tak sanggup mendeskripsikan keadaannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Idah terseret ke dalam mesin penggilingan kayu dan tewas seketika. Kejadian itu terjadi pada Jumat (13/11/2020). Pabrik kayu milik PT Restu Pertami sendiri berada di Pasirdatar, Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang disampaikan warga setempat, Idah terseret ke dalam mesin gara-gara kerudung yang ia pakai tersangkut mesin saat ia hendak memasukkan kayu ke dalam mesin. Kerudung yang dipakainya itu kemudian menarik kepalanya ke dalam mesin penggilingan yang terus berputar.

"Hancur (kepalanya). Merinding lihatnya," ujar seorang pekerja lain di pabrik itu yang enggan disebut namanya.

Pihak Polsek Kawalu membenarkan peristiwa nahas itu. Mereka datang tak lama setelah kejadian.

"Menurut hasil identifikasi sementara, kejadian yang menimpa korban diduga murni kecelakaan kerja. Jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit (RSUD) Tasikmalaya untuk visum," ujar Kapolsek Kawalu Kompol Naryono.

PT Restu Pertami sendiri diketahui memproduksi kayu lapis dan triplek. Untuk sementara pascakejadian, pabrik tersebut berhenti beroperasi untuk kepentingan penyelidikan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X