Surya Anta Ungkap Kebobrokan Rutan Salemba, Salah Satunya Penjualan Narkoba

- Senin, 13 Juli 2020 | 10:25 WIB
Ilustrasi penjara. (freepik/stockvault)
Ilustrasi penjara. (freepik/stockvault)

Mantan tahanan politik (tapol) Papua sekaligus aktivis Surya Anta mengungkapkan berbagai macam hal yang semestinya dilarang dilakukan di dalam penjara, namun ia menyaksikannya ketika menjadi tahanan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Dalam akun Twitter pribadinya, @suryaanta, ia menceritakan bahwa saat masuk pertama kali ke penampungan di Rutan Salemba, ia dan temannya dimintai uang atau terjadi pemalakan yang dilakukan oleh tahanan lain.

“Saat hari pertama masuk penampungan di OT-IN (dimintain uang) oleh tahanan lama. Saya diminta 1 juta di lapak Palembang. @dano_tabuni diminta 3 juta di lapak Lampung. Akhirnya kami berlima bayar 500 ribu karena setelah para tahanan lain tahu kalau kami ini aktivis bukan anak pejabat,” ungkap Surya.

Tak hanya itu, ia juga sempat memperlihatkan bagaimana kondisi tempat penampungan. Dalam satu ruangan, Surya menunjukkan ratusan orang tidur bersama-sama dan hanya memiliki dua bilik kamar mandi.

“Penampungan 420-an orang dalam satu ruangan. Toilet cuma 2. Satu bulan kami tinggal di ruang penampungan/Mapenaling Salemba, 18 November-19 Desember 2019,” ungkapnya.

“Tahanan tidur udah kayak ikan pindang dijejer, tak jarang agar bisa tidur badan tidur miring,” tambah Surya Anta.

Terakhir, Surya Anta juga mengungkapkan terjadinya penjualan atau perdagangan obat-obat terlarang, yakni narkotika yang dilakukan narapidana ke tahanan-tahanan lainnya.

“Dari lantai 2, para napi mengiklankan barang dagangan mereka pada tahanan baru, sambil teriak ‘Sabu sabu sabu, siapa yang mau sabu buat malam minggu’,” tutup Surya Anta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X