Adaptasi teknologi digital di sektor jasa merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perdagangan jasa. Terlebih di saat kondisi Covid-19, di mana interaksi antar orang perlu diminimalisir.
Untuk itu, pemanfaatan digitalisasi di sektor jasa menjadi suatu keniscayaan yang harus dieksplorasi agar sektor ini dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Hal ini penting dilakukan karena sektor jasa merupakan penopang pendapatan domestik bruto nasional.
Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan, Iskandar Panjaitan mengatakan digitalisasi sektor jasa dapat membuka peluang perdagangan produk jasa di masa depan sehingga harus dimaksimalkan.
"Sebagai penopang 54% dari pendapatan domestik bruto nasional, sektor jasa perlu beradaptasi, salah satunya dengan mendorong digitalisasi di sektor jasa. Apalagi saat ini, selain sektor jasa informasi dan komunikasi, sinyal perlambatan di seluruh sektor jasa sudah tampak pada kuartal I tahun 2020, seperti di jasa keuangan dan jasa kesehatan,” kata Iskandar Panjaitan di Jakarta.
Iskandar juga menyampaikan, perkembangan teknologi digital, robotik, dan kecerdasan artifisial akan mengurangi kebutuhan interaksi tatap muka dalam perdagangan sektor jasa, sehingga Indonesia harus beradaptasi dan memulai inovasi digital untuk kemajuan ke depan.
“Dengan digitalisasi, akan semakin banyak pekerjaan jasa yang dapat diperdagangkan lintas batas negara. Contohnya kursus daring di sektor jasa pendidikan dan teknologi finansial di sektor jasa keuangan,” jelas Iskandar.
