Gas Elpiji Meledak di Dalam Rumah di Siantar: Kakek, 3 Cucu, dan Menantu Tewas Terpanggang

- Minggu, 27 September 2020 | 11:20 WIB
Satu keluarga tewas terpanggang terkena ledakan gas elpiji di Pematangsiantar, Sabtu malam (26/9/2020). (Ist)
Satu keluarga tewas terpanggang terkena ledakan gas elpiji di Pematangsiantar, Sabtu malam (26/9/2020). (Ist)

Peristiwa tragis menimpa satu keluarga yang terdiri dari kakek, tiga cucu, dan seorang menantu di Kota Pematangsiantar, Sabtu malam (27/9/2020). Mereka tewas terpanggang api yang berasal dari tabung gas elpiji yang meledak di dalam gudang penyimpanan tabung gas, yang berada di lantai satu tempat tinggal mereka, di Jalan Penyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.

Lima korban tewas tersebut adalah Ameng (si kakek), Yenti (menantunya), Clarissa Kie (cucu, 15 tahun), Kenrick Kie (cucu, 12 tahun), Kenjiro Kie (cucu, 6 tahun). Jenazah mereka dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih di Jalan Sutomo.

Dari keterangan warga sekitar, ledakan pertama tabung gas terdengar sekitar pukul 19.40 WIB. Saat ledakan pertama terdengar, api langsung membakar gudang yang berada di lantai satu rumah tersebut. Ketika itu, tiga cucu dan menantu Ameng berada di dalam, terperangkap kobaran api di lantai dua rumah.

Ameng sendiri saat itu berada di luar rumah. Dia sempat menyelamatkan mobilnya yang berada di dalam ruangan yang sama tempat di mana tabung-tabung gas elpiji itu disimpan.

Sesudah mengeluarkan mobilnya, karena tahu bahwa tiga cucu dan menantunya terperangkap di lantai dua, Ameng pun nekat naik ke atas. 

Sesampainya di lantai dua, warga sempat meneriaki Ameng, agar melemparkan cucunya dari lantai dua, yang mana warga siap menampung di bawah. Namun, Ameng ragu untuk melemparkan cucunya dan memilih untuk turun melalui tangga.

Nahas, saat hendak turun ke bawah, ledakan kedua terdengar. Bahkan lebih besar dari yang pertama. Warga menunggu Ameng, tiga cucu, dan menantunya keluar, namun mereka tak kunjung keluar. Sementara itu, api terus membesar, dan ledakan demi ledakan yang menyusul kemudian, yang berasal dari tabung-tabung gas yang lain, membuat warga yakin bahwa Ameng dan keluarganya sudah tewas di dalam.

Ketika api sudah membesar, petugas pemadam kebakaran akhirnya tiba di lokasi untuk memadamkan korban api. Saat api telah padam, petugas menemukan Ameng dan keluarganya sudah tewas terpanggang.

Artikel Menarik Lainnya:

14 Tahun Gempa Jogja Trending di Twitter, Begini Dahsyatnya Guncangan Saat Itu

Jangan Asal Naik Kereta, Siapkan Dulu SIKM Kalau Mau ke Stasiun Gambir

Cek Fakta: Ibu Guru Hamil Selingkuh Tercyduk Suami, Tergoda Burung Besar Punya Pemulung

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X