Harga Minyak di Indonesia Mahal, Dirut Pertamina Beri Alasan: Kilang BBM Masih Terbatas

- Senin, 5 Oktober 2020 | 18:43 WIB
Ilustrasi: Pegawai melayani pengisian bahan bakar di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta, Sabtu (19/9/2020). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj)
Ilustrasi: Pegawai melayani pengisian bahan bakar di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta, Sabtu (19/9/2020). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj)

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan alasan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia tetap mahal.

Penjelasan ini disampaikan Nicke saat rapat bersama Komisi VII DPR, Senin (5/10/2020).

"Salah satu alasannya adalah karena biaya produksi masih mahal yang disebabkan kapasitas kemampuan pengolahan kilang BBM masih terbatas," kata Nicke dikutip dari ANTARA.

Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut, Nicke mengatakan kemampuan pengolahan minyak mentah oleh Pertamina hanya tiga persen dari pasokan global.

Dengan permasalahan presentasi kemampuan tersebut, maka berpengaruh pula pada supply and demand atau kebutuhan dan permintaan pada akhirnya akan berpengaruh pada harga hilir.

Berbagai langkah ditempuh Pertamina untuk menekan efisien harga BBM.

Sebelumnya diungkapkan, PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok BBM di kilang milik Indonesia.

“Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X