Menlu Retno Sebut Uji Klinis Vaksin Sinovac Lancar, Tidak Ada Efek Berat

- Senin, 28 September 2020 | 18:38 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Divisi Produksi Farmasi Hikmat Alitamsar (kiri) meninjau fasilitas produksi gedung yang akan memproduksi vaksin. (Photo/ANTARA FOTO/Dok. PT Bio Farma)
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Divisi Produksi Farmasi Hikmat Alitamsar (kiri) meninjau fasilitas produksi gedung yang akan memproduksi vaksin. (Photo/ANTARA FOTO/Dok. PT Bio Farma)

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada laporan dari relawan yang merasakan efek samping berat dari uji klinis fase III vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac dan PT Bio Farma Persero.

Hal itu disampaikan Menlu Retno setelah mengikuti rapat terbatas secara virtual, yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/9/2020).

"Laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar dan tidak diperoleh laporan efek yang berat. Jadi intinya berjalan lancar dan sejauh ini hasilnya baik,” kata Retno dilansir dari Antara.

Retno juga menjelaskan tim dari Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal Tiongkok telah meninjau langsung pelaksanaan uji klinis fase III vaksin di Bandung. Sementara itu, untuk delegasi dari Sinovac juga datang ke beberapa lokasi di Bandung untuk meninjau tempat produksi vaksin di lingkungan Bio Farma.

-
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

"Pada tanggal 20-24 September tim ahli Sinovac telah visitasi ke bandung, untuk tinjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus observasi pelaksanaan uji klinis fase III yang tengah dilakukan di Bandung dan sekitarnya,” jelasnya.

"Delegasi Sinovac secara khusus mengunjungi gedung nomor 21 dan 43. Gedung No.21 akan digunakan untuk produksi vaksin Sinovac, sementara 43 untuk site production atas vaksin kandidat yang melalui mekanisme multilateral, dan kandidat vaksin-vaksin lainnya," tambahnya.

Terakhir, Retno mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga akan mengunjungi fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok untuk meninjau tempat pengembangan vaksin tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X