Kapal Oil Bas di Samarinda Meledak, PT Barokah Tak Akui Korban Sebagai Karyawannya

- Senin, 15 Februari 2021 | 15:37 WIB
Kuasa hukum PT Barokah Perkasa Agus Amri SH saat menjelaskan kepada awak media di Mapolresta Samarinda, Senin (15/2/2021) (ANTARA/Arumanto)
Kuasa hukum PT Barokah Perkasa Agus Amri SH saat menjelaskan kepada awak media di Mapolresta Samarinda, Senin (15/2/2021) (ANTARA/Arumanto)

Sebuah Kapal Oil Bas GPE (gemilang perkasa energi) milik PT. Barokah Perkasa Samarinda meledak pada Kamis (11/2/2021) lalu, sekitar pukul 14.30 Wita di areal Galangan PT. Barokah Galangan Perkasa di Pulau Atas, Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur.

Tiga orang dikabarkan meninggal dunia karena kejadian tersebut, yang diduga sebagai karyawan dari perusahaan atau vendor kontraktor perbaikan kapal tersebut.

Perwakilan PT Barokah Perkasa membantah tiga orang yang teridentifikasi kepolisian merupakan karyawannya, seperti yang dikutip dari Antara (15/2/2021).

Kuasa Hukum PT Barokah Perkasa Agus Amri SH menjelaskan tiga orang tersebut merupakan pekerja CV Bahtera Marine selaku kontraktor atau vendor pengerjaan perbaikan kapal.

"Tidak benar saat terjadi insiden tersebut kapal dalam keadaan bermuatan minyak dikarenakan sedang dalam proses perbaikan (docking) yang dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab CV Bahtera Marine sebagai kontraktor (vendor)," kata Agus Amri dalam keterangan resmi kepada awak media di Samarinda, Senin.

Baca Juga: Lucinta Luna Bebas dari Penjara Usai Dapat Asimilasi Covid-19

Namun demikian, lanjut Agus, manajemen PT Barokah Perkasa telah memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral kepada keluarga korban dalam insiden tersebut.

"Kami telah memberikan santunan kepada keluarga korban, terkait besarannya tidak etis disebutkan," katanya.

Agus juga menambahkan bahwa politisi Rudi Mas'ud saat ini sudah tidak ada sangkut pautnya dengan PT Barokah Perkasa.

"Sejak tahun 2018 Rudi Mas'ud sudah tidak lagi terlibat dalam manajemen perusahaan PT. Barokah Perkasa," imbuhnya.

Ia mengimbau kepada semua pihak agar dapat menahan diri untuk tidak berspekulasi dengan membuat kesimpulan sendiri atas peristiwa tersebut.

"Semua pihak harus menghormati proses investigasi menyeluruh yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang," jelas Agus Amri.

Sebelumnya Polresta Samarinda menyatakan ada tiga korban meninggal dunia dan satu orang luka ringan dalam peristiwa meledaknya Kapal Oil Bas Gemilang Perkasa Energi di areal galangan PT Barokah Perkasa, Pulau Atas, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (11/2).

Kasubag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi menjelaskan tiga orang meninggal dunia tersebut, yakni Suwardi (37), Gunawi (52) dan Tumiran Murcholis (58).

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X