SBY: Saya Malu Pernah Memberikan Jabatan kepada Moeldoko

- Sabtu, 6 Maret 2021 | 08:52 WIB
SBY lantik Moeldoko sebagai Panglima TNI (Twitter/@SBYudhoyono)
SBY lantik Moeldoko sebagai Panglima TNI (Twitter/@SBYudhoyono)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengecam keras hasil KLB Demokrat di Deli Serdang yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketum Demokrat.

"Apa yang dilakukannya (Moeldoko) jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral. Apa yang dilakukannya hanya mendatangkan rasa malu," ujar SBY, Jumat (5/3/2021).

SBY ikut merasa malu dan bersalah karena dulu pernah memberikan kepercayaan kepada Moeldoko. Saat menjadi presiden ke-6 RI, SBY mempercayakan jabatan Panglima TNI kepada Moeldoko.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," tambahnya.

SBY juga menyindir berbagai pihak yang sebelumnya sempat menanggapi santai dan tidak percaya kepada AHY saat mengungkap adanya upaya kudeta Partai Demokrat.

"Setelah itu, Ketua Umum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring, Demokrat disebut mencari sensasi, playing victim, lalu Moeldoko mengatakan hanya ngopi-ngopi dan pelaku gerakan itu katakan hanya rapat biasa," katanya.

"Tetapi hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai nilai moral," jelas SBY.

SBY dengan tegas mengatakan bahwa KLB tersebut ilegal, terlebih Moeldoko adalah pejabat pemerintahan aktif, berada di lingkaran Kepresidenan, dan bukan kader Demokrat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X