Kisah Pak Slamet, Hidup Prihatin Usai Berkorban Membesarkan 2 Anak Angkatnya

- Senin, 24 Agustus 2020 | 16:43 WIB
Pak Slamet, hidup prihatin makan nasi dan garam usai berkorban hidupi 2 anak angkatnya. (Instagram/@mak_inpoh)
Pak Slamet, hidup prihatin makan nasi dan garam usai berkorban hidupi 2 anak angkatnya. (Instagram/@mak_inpoh)

Ironis sekali, Pak Slamet yang sudah berkorban untuk membahagiakan anak-anak angkatnya justru sekarang harus hidup memprihatinkan. Pasalnya, anak-anak angkat Pak Slamet meninggalkannya setelah mereka dewasa.

Kisah memilukan yang dialami Pak Slamet ini dibagikan oleh akun Instagram @mak_inpoh. Dalam akun tersebut, diceritakan bagaimana Pak Slamet kini hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Cerita viral ini berawal dari pengakuan seseorang yang mengetahui hidup Pak Slamet. Hingga, Pak Slamet bercerai dan kembali menikah namun tak dikaruniai keturunan, akhirnya memutuskan mengadopsi dua orang anak.

"Namanya Bapak Slamet kelahiran Tulungagung tahun 1920. Pak Slamet dulu mempunya seorang anak bernama Kotimah (Alm) yang semasa hidupnya tinggal di Kediri, Jatim. Lalu Pak Slamet pisah dengan istri pertamnya dan menikah lagi dengan Bu Mujiati kelahiran Tuban, Jatim, hingga puluhan tahun menikah mereka tak dikaruniai anak, lalu Pak Slamet dan Bu Mujiati mengadopsi 2 orang anak, sebut saja Bunga dan Mawar," isi postingan yang diunggah @mak_inpoh.

-
Pak Slamet, hidup prihatin makan nasi dan garam usai berkorban hidupi 2 anak angkatnya. (Instagram/@mak_inpoh)

Orang yang mengaku kenal Pak Slamet itu menerangkan, Bunga diadopsi ketika berumur 5 tahun dan Mawar saat diadopsi masih berusia 1 tahun. Mereka berdua dibesarkan dengan baik oleh Pak Slamet hingga akhirnya bisa mandiri.

Bunga Akhirnya menikah dan mempunyai anak. Entah mengapa, Bunga memutuskan pergi meninggalkan keluarga Pak Slamet dan memilih hidup bersama orang tua kandungnya serta meninggalkan anak (sebut saja Iin).

"Sejak saat itu mereka tinggal ber 4 (Pak Slamet, Bu Mujiati, Mawar dan Iin). Singkat cerita, Mawar pun sudah beranjak dewasa dan menikah pula. Dia meninggalkan keluarga dan hidup bersama suaminya," tuturnya.

Bahkan, saat ini Mawar tak pernah lagi menengok Pak Slamet. Kini, Pak Slamet tinggal bersama sang istri dan cucunya, Iin di rumah kontrakan kecil yang disewa dari orang berbaik hati selama 1 tahun atau hingga Januari 2021.

Pak Slamet pun terus berusaha mencari rezeki untuk istri dan cucunya. Bahkan, dia rela mengamen di pasar dekat tempat tinggalnya demi mendapatkan rezeki buat keluarganya.

"3 tahun lalu Pak Slamet berjalan menyusuri pasar untuk mengamen, tak jarang dia sering dilempar uang koin 100 rupiah sama pedagang yang tak suka dengan kedatangannya. Katanya sakit hati Pak Slamet saat itu, tapi mau gimana lagi, rasa tanggung jawab untuk keluargnya sangat besar kala itu," urai postingan tersebut.

Hingga Pak Slamet pernah jatuh pingsan tak sadarkan diri di pasar daerah Nganjuk dan diantar ke rumah oleh sopir angkutan umum yang baik hati. Ternyata, Pak Slamet pingsan karena memang sudah tidak enak bdan tapi tetap dipaksa jalan mengamen.

"Kini ia hanya bisa terbaring di tempat tidur karena kedua kakinya lumpuh dan matanya sudah tak bisa melihat," ujar orang yang mengenal Pak Slamet.

-
Rumah kontrakan Pak Slamet, di Jombang, Jawa Timur. (Instagram/@mak_inpoh)

Sekarang tinggal cucunya Iin yang menjadi tulang punggung dengan bekerja di sebuah toko dengan gaji yang tidak seberapa. Dia harus jalan kaki dengan jarak yang jauh karena tak mampu membeli sepeda.

Sedangkan, istri Pak Slamet hanya menjadi tukang cuci pakaian di rumahnya. Itu pun tak setiap hari, hingga untuk makan saja keluarga ini kerap berhutang.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X