Ganjil Genap Mulai Lagi, Dishub DKI Siapkan Transjakarta Sapu Jagat

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 12:46 WIB
Ilustrasi Transjakarta (INDOZONE/Arya Manggala)
Ilustrasi Transjakarta (INDOZONE/Arya Manggala)

Sistem ganjil genap akan diberlakukan kembali di wilayah DKI Jakarta mulai 3 Agustus 2020 besok. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kemudian mengerahkan bus Transjakarta sapu jagat untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah warga yang menggunakan transportasi umum. 

"Untuk di Transjakarta yang kita lakukan sekarang adalah dengan bus sapu jagat," ungkap Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Sabtu (1/8/2020). 

Syafrin menjelaskan, pola pelayanan Transjakarta sapu jagat itu adalah ketika halte Transjakarta mengalami kepadatan penumpang, maka bus sapu jagat langsung bersedia mengangkut penumpang agar tidak menumpuk di halte Transjakarta

"Begitu ada antrean yang mulai keluar halte, otomatis bus kami tambah. Jadi tidak lagi headway lima atau tiga menit, tapi bahkan bisa detik. Begitu pentuh diisi lagi. Itu yang kita terapkan, contohnya di Pinang Ranti, itu sekarang sudah tidak ada keluhan ada antrean atau di halte Klender yang di awal PSBB transisi di sana ada antrean. Itu yang kami pantau. Termasuk juga di halte Cawang UKI," jelasnya. 

Bus Transjakarta sapu jagat sendiri merupakan bus cadangan yang dikerahkan saat terjadi penumpukan penumpang.

"Bus itu bukan pengalihan rute atau koridor lain, memang bus cadangan. Disiapkan, karena dalam operasionalnya ada 10% bus cadangan. Di setiap menyusun rencana operasional, dari total 100, maka yang masuk dalam rain off itu adalah 10% cadangan. Nah ini yg kita kerahkan seluruhnya," jelasnya. 

Adapun layanan bus sapu jagat tersebut akan dievaluasi, apakah efektif mencegah kepadatan penumpang atau tidak. 

"Jadi tujuannya kembali lagi bahwa kita ingin menekan pergerakan orang yang masif ke pusat-pusat kegiatan. Karena teridentifikasi terjadi peningkatan volume lalu lintas yang signifikan karena Jakarta tak ada lagi instrumen pembatasan yang bisa digunakan sebagai kontrol warga untuk melakukan pergerakan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X