Harga Emas Telah Menjauhi Level Tertinggi, Pengamat Sarankan Ini untuk Investor

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 15:09 WIB
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

Harga emas di pasar spot sudah mulai menjauhi level tertingginya yang sempat berada di angka US$2.074 per ounce dan saat ini berada di sekitaran US$1.900-an per ounce. Meski demikian, pengamat tetap menyarankan para investor untuk menahan dan tidak buru-buru memutuskan 'buy' emas. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi saat dihubungi Indozone, Rabu (26/8/2020). 

"Bisa saja untuk buy, tapi kemungkinan besar ini akan sangat panjang. Kemungkinan fluktuatifnya itu akan panjang, nggak seperti kemarin di bulan-bulan kemarin, dimana harga emas naik keatas," ujar Ibrahim. 

Ia juga percaya, setelah vaksin Covid-19 ditemukan, harga emas akan terus mengalami trend penurunan. 

"Kemungkinan besar setelah vaksin ditemukan, (harga emas) akan melandai. Ya walaupun menguat juga gak seperti bulan-bulan sebelumnya. Kemungkinan besar dia (harga emas) akan mencapai level US$2.000 per ounce, lalu dia (harga emas) akan kebawah (melemah) lagi," jelasnya. 

Menurutnya, para investor harus tahu benang merah dari harga emas, yakni harga emas untuk menunggu sampai level US$1.900-an per ounce seperti sekarang ini harus menunggu hingga sembilan tahun. 

"Artinya juga kemungkinan besar akan lama. Jadi ketika ditanya apakah ini kesempatan investor untuk mengoleksi logam mulia, kalau kata saya masih belum. Tetapi kalau ingin investasi jangka panjang, boleh saja. Tapi kalau cuma tiga bulan, enam bulan, ini jangan dulu untuk sementara wait and see sampai emas ke level terendahnya, bisa di US$1.800 per ounce atau bahkan US$1.600 per ounce," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X