Kepala BSSN Percaya Warga Papua Mampu Memilih Informasi Media Sosial

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 15:29 WIB
Warga tengah membersihkan sisa-sisa kericuhan di Jayapura, Papua, Kamis (29/8) kemarin. (Antara Foto/Indrayadi TH)
Warga tengah membersihkan sisa-sisa kericuhan di Jayapura, Papua, Kamis (29/8) kemarin. (Antara Foto/Indrayadi TH)

Warga masyarakat Papua diminta untuk tidak memercayai begitu saja, kabar dan informasi yang beredar, jika kebenarannya diragukan, terlebih jika kabar tersebut datangnya dari media sosial.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (purn) Hinsa Siburian. Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih ini mengatakan, dirinya berkeyakinan warga Papua cinta damai dan bisa memilah informasi yang menyebar di media sosial. 

Pria yang lama berdinas di pasukan elite Kopassus TNI AD ini pun membenarkan, terkait adanya akun media sosial dari laur negeri yang menyebarkan kabar bohong atau hoak mengenai situasi di Papua dan Papua Barat.

"Jadi, memang kalau di era sekarang ini kan dari mana saja. Di era siber ini, berita bisa datang dari mana saja. Kalau kita tidak cermat dengan baik, itu bisa menimbulkan hal yang tidak baik," kata Hinsa usai bertemu Menkopolhukam Wiranto di Jakarta, Jumat (3/8).

Kendati pihaknya melakukan penelususan dan analisa adanya akun media sosial dari luar negeri yang menyebarkan hoak, namun ia tidak menyebutkan negara, serta akun tersebut atas nama pribadi atau kelompok.

Satgas Gabungan Siber Mabes Polri, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) berhasil mengidentifikasi dan menetralisir sekira 32 ribu konten provokatif dan hoak, terkait situasi di Papua dan Papua Barat. 

Puluhan ribu konten yang dihapus paksa tersebut, berasal dari sekira 1.700-an akun media sosial yang terindikasi sengaja dibuat untuk melakukan provokasi dan menyebarkan hoak. Hal ini terungkap dari patroli siber yang dilakukan pada 24-27 Agustus. 

"Penyebaran konten provokatif dan hoak seputar Papua dan Papua Barat 70 persennya dilakukan melalui jejaring media sosial.Dari hasil identifikasi, ribuan akun penyebar puluhan ribu konten negatif, provokatif dan hoak tersebut berada di dalam dan luar negeri. Tujuan dan motivasi pemilik akun adalah untuk membuat situasi sosial dan keamanan di Papua dan Papua Barat seolah semakin bertensi tinggi," ungkap Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (28/8).

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X