CEK FAKTA: Daftar Hoaks Pekan Ini, Termasuk Tentang Presiden Jokowi

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 14:55 WIB
Ilustrasi hoaks. (Kominfo.go.id)
Ilustrasi hoaks. (Kominfo.go.id)

Berita bohong atau hoaks masih saja beredar di masyarakat. Padahal, sudah banyak orang yang ditangkap polisi akibat menyebarkan hoaks, baik yang berkaitan dengan virus corona maupun hoaks lain.

Pada Jumat (27/3/2020), Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali merilis daftar hoaks yang tersebar di dunia maya. Berikut di antaranya:

1. Imboost Kontraaindikasi untuk Covid-19

-

Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar pesan di WhatsApp yang memberikan informasi tentang Imboost kontraindikasi untuk Covid-19 yang mengatasnamakan Andre, Apoteker Farmasi RSPAD Gatot Subroto.

Faktanya, Direktur PT SOHO Industri Pharmasi dan Vice President Research & Development and Regulatory SOHO Global Health, DR. Raphael Aswin Susilo Widodo, ST, MSi mengatakan, bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks. Pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada Renni Septiani, Apoteker RSPAD Gatot Subroto yang menjelaskan, bahwa di RSPAD Gatot Subroto tidak ada apoteker yang bernama Andre sebagaimana yang tertulis dalam informasi yang beredar.

2. Informasi Penangguhan Pembayaran Angsuran Sinarmas Multifinance

-
Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar sebuah gambar yang mengatasnamakan Sinarmas Multifinance. Gambar tersebut memberikan informasi mengenai penangguhan pembayaran angsuran. Setelah diselidiki, informasi pada gambar tidak memiliki sumber kredibel. Melalui akun Instagram, Sinarmas Multifinance menyebut pihaknya tidak mengeluarkan pernyataan tersebut.

3. Video Burung Berbentuk Manusia

-
Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar video di media sosial dengan narasi 'Seekor burung gergasi berbentuk manusia, telah muncul di puncak bangunan Vatikan Roma, dia berdiri di atas Salib dan menghilangkan diri. Kalau benar kejadian tsb, pertanda apa ini..? Atau Hoaks…???'

Setelah ditelusuri, video tersebut tidak benar. Video ini adalah fiksi dan hasil CGI atau pencitraan yang dihasilkan komputer  yang dibuat oleh JJPD Producciones dan diunggah di kanal YouTube mereka pada 2 Juni 2019. Lokasi perekaman video juga bukan di Vatikan, Roma, melainkan di Kota Granada, Nikaragua.

4. Menteri Dilarang Melayat ke Solo karena Ibunda Jokowi Meninggal Positif Corona

-
Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar sebuah tautan artikel 'Semua Menteri Tak Boleh ke Solo Melayat Ibunda Presiden Jokowi Meninggal' yang dimuat Gelora News. Kemudian muncul akun di media sosial yang membagikan tautan tersebut dan membuat narasi bahwa larangan itu karena Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo meninggal positif terkena virus corona.

Faktanya, Sudjiatmi Notomihardjo meninggal karena kanker yang telah dirasakan selama empat tahun. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta jajaran kabinet Indonesia Maju untuk tetap berada di Jakarta untuk fokus menjalankan tugas-tugasnya.

5. TNI Keluarkan Surat Daftar Daerah Zona Merah Covid-19

-
Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar sebuah tangkapan layar di media sosial tentang daftar daerah zona merah Covid-19 dengan mencatut nama Markas Besar TNI. Namun, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI, Mayjen Bambang Dwi Hasto membantah pihaknya telah mengeluarkan edaran tersebut. Mayjen Bambang Dwi Hasto menegaskan edaran itu tidak benar, karena tidak ada tanda tangannya. Meski begitu, ia pun menyarankan agar masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan data soal virus Corona bisa membuka website yang sudah dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta.

6. Ketum PDIP Megawati Masuk DPO karena Membiarkan Virus Corona Masuk Indonesia

-
Daftar hoaks yang diungkap Kemenkominfo. (Kominfo.go.id)

Beredar di media sosial sebuh foto bergambar Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Foto tersebut disertai narasi seolah Megawati masuk daftar pencarian orang (DPO), karena membiarkan virus corona atau Covid-19 terus masuk ke Indonesia.

Faktanya, tidak ada informasi resmi apapun yang mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut masuk DPO karena membiarkan virus corona terus masuk ke Indonesia adalah salah. Pasalnya virus corona ini telah menjadi pandemi atau suatu wabah penyakit global.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X