Ramai Warga Miskin Kesulitan, India Tak Akan Perpanjang 'Lockdown'

- Senin, 30 Maret 2020 | 18:17 WIB
Penumpang yang terdampar beristirahat di dalam stasiun kereta api setelah kereta api antara Kolkata dan Odisha dibatalkan sebelum Topan Fani, di Kolkata, India. (photo/REUTERS/Rupak De Chowdhuri)
Penumpang yang terdampar beristirahat di dalam stasiun kereta api setelah kereta api antara Kolkata dan Odisha dibatalkan sebelum Topan Fani, di Kolkata, India. (photo/REUTERS/Rupak De Chowdhuri)

Akibat banyaknya masyarakat miskin yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan melarikan diri ke pedesaan, pemerintah India tak akan kembali melakukan perpanjangan lockdown, Senin (30/3/2020).

Keputusan itu diambil karena negara tersebut tengah berjuang untuk menjaga pasokan penting terus mengalir. Selain itu, dampak dari pengucian tersebut membuat ratusan ribu pekerja yang hidup dengan upah harian melanggar peraturan tersebut dan meninggalkan kota-kota seperti Delhi dan Mumbai dengan berjalan kaki.

Dilansir dari Reuters, ANI, membantah tudingan adanya perpanjangan lockdown akibat Covid-19, Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba mengatakan bahwa tak ada rencana untuk memperpanjang karantina melebihi tiga minggu.

Saat ini, jumlah kasus virus corona yang ada di India mencapai 1.071 kasus. Sementara 29 di antaranya meninggal. Kementerian Kesehatan India juga mengatakan pada Senin (30/3/2020), jumlah kasus lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat, Italia dan Tiongkok.

"Jika penguncian tidak diperpanjang maka pergerakan orang meningkat yang akan meningkatkan risiko lebih banyak kasus virus," kata Surya Thapa, staf Perdana Menteri K.P.Sharma Oli.

Selain itu, pemerintah India lebih menghawatirkan ratusan ribu pekerja yang pulang ke desa akan menyebarkan virus corona tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X