Musim WFH Bikin Revolusi Digital Makin Cepat, Tapi...

- Senin, 27 April 2020 | 18:39 WIB
Ilustrasi work from home. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi work from home. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Dewan Pakar Institut Sosial Ekonomi Digital (ISED), Dianta Sebayang mengatakan, dengan maraknya Work From Home (WFH) yang dilakukan para pekerja di tengah mewabahnya virus Corona saat ini, maka hal itu mendorong masyarakat Indonesia untuk melek digital lebih cepat.

Bahkan, kata Dianta, masyarakat yang semula tidak peduli dengan teknologi digital, mau tidak mau sekarang harus mengejar pengetahuan tentang teknologi tersebut. Sebab teknologi digital saat ini menjadi satu-satunya hal yang diperlukan, saat seseorang diminta untuk mengurangi aktivitas sosial, namun saat yang bersamaan harus tetap berkarya dan produktif.

"Kalau tadinya hanya berkutat dengan media sosial, sekarang mau tidak mau harus berkutat dengan teknologi digital. Kan selama ini digitalisasi hanya baru sampai di transportasi, berita, komunikasi, tapi kalau sekarang semuanya jadi serba digital," ujar Dianta kepada Indozone, saat dihubungi pada Senin (27/4/2020).

Meski demikian, kata Dianta, peralihan dari zaman analog ke era digital juga perlu didukung dengan infrastruktur, baik hardware maupun software yang memadai. Terlebih, Indonesia merupakan wilayah yang luas dan memiliki banyak pulau. Hal itu, disebut olehnya membutuhkan sarana dan infrastruktur yang memadai.

"Inilah yang menurut saya era digital belum akan bisa menggeser era konvensional, karena infrastruktur digital di Indonesia memang belum merata. Jadi menurut saya belum bisa menggantikan pasar konvensional, tetapi ini menciptakan pasar baru," ujarnya.

-
Ilustrasi WFH. (Pexels/picjumbo.com)

Sementara itu, terkait revolusi industri 4.0, kata Dianta, hal ini bisa dipercepat dari target semula di 2024-2025, menjadi lebih cepat. Sebab, dengan kondisi keterbatasan seperti sekarang ini seperti Work From Home, masyarakat mau tidak mau sudah mulai terbiasa memanfaatkan teknologi.

"Teknologi digital ini harus kita pahami sebagai suatu ekosistem yang utuh. Yang terjadi saat ini, masyarakat baru mengenal software-nya. Dan, hal-hal yang banyak dilakukan saat ini baru sebatas pemasaran secara digital. Jadi kedepan memang harus dipikirkan juga hardware-nya, infrastruktur penunjang digital. Jaringan juga harus diperkuat, mulai dari bicara adanya jaringan, hingga jaringan yang stabil. Jadi untuk melompat ke era digital 4.0, jangan melupakan adanya hardware-nya, atau infrastruktur dasar dari digital, yaitu digital," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X