Baru-baru ini beredar video masuknya kapal asing asal Hong Kong yang hendak mengangkut ikan kerapu dari perairan Indonesia, tepatnya di Pulau Sembilan, Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Dalam video yang beredar, tampak warga ramai menghadang dan mengusir kapal tersebut karena khawatir membawa virus corona.
Entah bagaimana bisa, kapal asal Hong Kong tersebut masuk ke wilayah perairan Indonesia di saat pemerintah sedang menggalakkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi corona.
Menanggapi kehebohan itu, Syahbandar Pangkalan Susu Gamal Sembiring mengklaim bahwa kedatangan kapal asing tersebut ke Indonesia sudah sesuai prosedur kekarantinaan, imigrasi, dan bea cukai.
Ia juga meluruskan informasi yang beredar, bahwa kapal tersebut bukan dari China, melainkan Hong Kong. Terkait kecemasan warga soal wabah COVID-19 yang mungkin dibawa oleh kapal tersebut, Gamal juga meluruskannya.
"Maka diizinkan kapal itu untuk melaksanakan muat ekspor," kata Gamal dalam video yang beredar di kalangan wartawan.
Soal informasi adanya tenaga asing dari China di atas kapal tersebut, kata Gamal itu juga tiak benar.
"Yang ada di atas kapal semua kru kapal itu sendiri. Jadi kami, Porko Pimcab Plus Kecamatan Pangkalan Susu, menyatakan menolak berita yang ada di media sosial," imbuhnya.
Adapun penolakan warga sebelumnya telah beredar luas di media sosial lewat sebuah video yang salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Majelis Kopi.
Tampak dalam video tersebut, puluhan warga berkumpul di ujung dermaga kayu, meneriaki kapal tersebut untuk memutar balik ke tengah laut.
"Kapal Hong Kong ini mau masuk ke pulau sembilan ini. Warga bamyal yang menolak kedatangan kapal Hong Kong ini. Ini lautnya, dan ini keramba. Inilah kapalnya.Tidak boleh datang ke pulau sembilan ini. Banyak emak-emak yang menjerit. Kita ledakkan nanti kapal Hong Kong ini," ujar suara dalam video tersebut.