Sedih Lihat Jasad ABK Indonesia Dibuang ke Laut, Susi Pudjiastuti Teringat Kasus Benjina

- Kamis, 7 Mei 2020 | 10:16 WIB
Kiri: Susi Pudjiastuti (Instagram/@susipudjiastuti115 / Kanan: Pembuangan jasad ABK WNI di kapal Tiongkok (Istimewa)
Kiri: Susi Pudjiastuti (Instagram/@susipudjiastuti115 / Kanan: Pembuangan jasad ABK WNI di kapal Tiongkok (Istimewa)

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti turut memantau pemberitaan mengenai ABK WNI di kapal Longxing 629 milik Tiongkok. Jasad ABK itu dibuang begitu saja ke laut.

Susi mengaku sedih mengetahui kejadian ini dan mengingatkannya dengan kasus serupa, yaitu perbudakan Benjina. Susi menjelaskan inilah dampak jika aktivitas kapal ilegal tidak dihentikan.

"Itulah kenapa Ilegal Unreported Unregulated Fishing harus dihentikan. Ingat dulu kasus Benjina. Di bawah ini berita dari Korea (emoji bersedih)," tulis Susi Pudjiastuti, Rabu (6/5/2020).

Susi menjelaskan bahwa perbudakan di kapal bukan sesuatu yang asing lagi, melainkan praktik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Misalnya, insiden di perairan Somalia saat ABK WNI meninggal karena kelaparan.

"Tonton Benjina .. yang begini ratusan sudah terjadi bertahun tahun. Abk Indonesia di perairan Somalia, yang mati kelaparan satu persatu dikapal dilepas pantai. Tidak ada suplai .. cari artikelnya pasti ada," sambungnya.

Kasus Benjina sendiri terungkap pada tahun 2015. Saat itu, Tim Satgas Pemberantasan Illegal Fishing menemukan ratusan ABK asing yang diduga menjadi korban perbudakan sebuah perusahaan perikanan berbendera Thailand, di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

Kebanyakan ABK berasal dari Myanmar, Kamboja, dan Laos. Total, ada 322 ABK ditemukan dalam kondisi memilukan di kawasan PT Pusaka Benjina Resources.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X