Indonesia Negara Maritim, Desain Pertahanan di Pulau Terluar Disebut Langkah yang Tepat

- Rabu, 21 September 2022 | 15:39 WIB
Presiden Jokowi (kedua dari kiri) dan Menhan Prabowo (kiri) mengunjungi Pulau Leti yang jadi pulau terluar di Kabupaten Maluku Barat. (Instagram/@jokowi)
Presiden Jokowi (kedua dari kiri) dan Menhan Prabowo (kiri) mengunjungi Pulau Leti yang jadi pulau terluar di Kabupaten Maluku Barat. (Instagram/@jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah mempersiapkan desain sistem pertahanan dan keamanan di daerah terluar Indonesia, semisalnya pulau terluar di Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Langkah itu dinilai diperlukan mengingat Indonesia disebut negara berkonsep maritim.

Pengamat intelijen, pertahanan dan kemanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut langkah Presiden Jokowi mendesain sistem pertahanan dan keamanan ini sangat strategis serta tepat. 

“Arahan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Maluku Barat Daya dan kepulauan terluar di wilayah Maluku dalam kaitannya dengan rencana desain pertahanan adalah hal strategis dan diplomatis. Mengingat ini kaitannya dengan konsep Negara Maritim yang telah menjadi strategi pemerintahan Jokowi periode kedua,” kata Ngasiman kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).

Ngasiman berucap wilayah seperti Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual hingga Saumlaki adalah kepulauan terluar, sehingga perlu dilindungi dan membutuhkan strategi khusus dalam penanganannya.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Siapkan Desain Pertahanan Negara di Indonesia Timur

“Kita tahu bahwa banyaknya kepulauan disana tidak bisa disamakan dengan pulau yang besar. Kerawanan yang tinggi membutuhkan strategi yang lebih rumit dan biaya yang tinggi juga,” ujarnya.

Karena itu, sambung dia, instruksi Presiden Jokowi ke Menhan Prabowo untuk mendesain sistem pertahanan dan keamanan sangat penting, dan segera dilakukan demi memberikan keamanan kepada masyarakat, juga melindungi wilayah perairan Indonesia agar tidak dicaplok oleh negara tetangga.

“Perintah presiden langsung penting untuk menggerakkan kementerian pertahanan dalam hal kebijakan serta TNI dan Polri dalam hal operasi,” ucapnya.

Lebih jauh Ngasiman, Australia yang saat ini sedang aktif dalam komunitas AUKUS perlu diwaspadai oleh Indonesia. Untuk itu, instruksi Presiden Jokowi ini sangat tepat dan harus dilakukan dalam waktu cepat.

Baca Juga: Ini Alasan Erick Thohir Jadi Salah Satu Tokoh Paling Berpengaruh di Pemerintahan Jokowi

“Australia yang sedang aktif-aktifnya di AUKUS perlu diimbangi dengan diplomasi pertahanan pula. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan level diplomasi Indonesia di kancah internasional,” tandasnya. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang mempersiapkan desain pertahanan dan keamanan negara di titik terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu terungkap usai keduanya melakukan kunjungan kerja di wilayah Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, beberapa hari lalu.

Jokowi memastikan wilayah terluar Indonesia membutuhkan sebuah desain pertahanan dan keamanan demi kepentingan negara ke depan. Rencana desain keamanan dan pertahanan ini pun langsung diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Kabupaten Maluku barat Daya, ini adalah termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya kemudian Kabupaten Kepulauan Aru kemudian Kota Tual, Saumlaki kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, di titik-titik mana kira-kira yang paling tepat,” kata Jokowi dari YouTube Setkab, Minggu (18/9/2022).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X