Cuaca ekstrem yang terjadi di Bali dalam kurun 16-17 Oktober 2022 ini membuat banyak bencana alam timbul di Pulau Dewata.
Bencana alam tersebut mulai dari banjir bandang, tanah longsor, hingga robohnya rumah warga yang terjadi di enam kabupaten.
Di antara kabupaten tersebut tersebar di Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, dan Karangasem.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali pun merilis sebanyak enam orang meninggal dunia akibat bencana alam ini.
Rinciannya di Jembrana satu orang, Karangasem tiga orang, Bangli satu orang, Tabanan satu orang, Denpasar satu orang.
Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan dengan intensitas tinggi terjadi hingga pukul 18.00 WITA di Kabupaten Jembrana dan Karangasem.
Di Kabupaten Jembrana terdapat banjir di sejumlah desa yakni di Desa Yehembang Kauh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kelurahan Sangkar Agung.
Selain itu, banjir juga melanda Kelurahan Dauhwaru, Desa Dangintukadaya, Desa Air Kuning, Desa Kaliakah, Desa Melaya, dan di beberapa tempat lainnya.
Para korban banjir dievakuasi ke tempat pengungsian sementara di Lingkungan Biluk Poh Kelurahan Tegal Cangkring dan Lingkungan Samblong Kelurahan Sangkar Agung.
Banjir juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan putus sehingga mengganggu kelancaran transportasi dan kehidupan warga masyarakat.
Akibat bencana alam ini, BPBD Provinsi Bali merilis angka kerugian yang diderita enam kabupaten mencapai Rp6 miliar lebih dengan jumlah kejadian sebanyak 230 titik.
Artikel menarik lainnya:
- Rawon Cak Wott Kumis, Kuliner yang Lagi Viral di Malang Antrenya Panjang Kayak Kereta
- Ini Bandara Paling Berbahaya di Dunia, Namun Justru Dipenuhi Turis Lagi Asyik Sunbathing
- Melihat Keindahan Pulau Emas, 'Harta Karun' di Sumbar yang Dipenuhi Terumbu Karang
- Pria Wonogiri Punya Ratusan Pusaka Raksasa, Ada yang Dibuat dari Batu Meteor
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.