Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan tanggapannya setelah disebut 'The King of Lip Service' oleh BEM UI. Jokowi di Istana Merdeka menyampaikan bahwa itu merupakan cara mahasiswa tersebut mengepresikan dirinya.
Jokowi menilai mahasiswa tersebut sedang belajar menyampaikan pendapatnya. Dia tak mau ambil pusing soal sebutan itu dan memilih fokus menangani pandemi COVID-19.
"Saya kira biasa saja mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi, yang saat ini penting kita semuanya memang bersama-sama fokus penanganan pandemi COVID-19," ujar Jokowi, seperti yang dikutip INDOZONE di YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam video berdurasi 2 menit tersebut, Jokowi juga mengungkapkan sejumlah julukan yang masih diingatnya sampai hari ini, yaitu mulai dari klemar-klemer, planga-plongo hingga the king of lip service.
"Itu kan sudah sejak lama, ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. Kemudian ada yang bilang saya ini otoriter. Kemudian ada yang ngomong saya ini bebek lumpuh dan baru-baru ini ada yang bilang saya bapak bipang dan terakhir ada menyampaikan the king of lip service," kata Jokowi.
"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa berekspresi," sambungnya.
