Roller Coaster Tercepat di Dunia di Tutup Sementara karena Ada Korban Patah Tulang Leher

- Selasa, 31 Agustus 2021 | 11:25 WIB
Roller coaster tercepat di dunia di tutup sementara. (Facebook/Theme Park Review/Unimetre)
Roller coaster tercepat di dunia di tutup sementara. (Facebook/Theme Park Review/Unimetre)

Do-Dodonpa, roller coaster tercepat di dunia di tutup sementara setelah banyak korban yang mengalami patah tulang punggung dan leher setelah naik wahana tersebut.

Roller coaster tercepat itu terletak di Taman Dataran Tinggi Fuji-Q, di Fujiyoshida, Jepang. Do-Dodonpa telah beroperasi sejak 2001, menawarkan pengalaman yang memacu adrenalin, karena kemampuan berakselerasi dari 0 hingga 180km per jam hanya dalam 1,56 detik yang menjadikanya roller coaster tercepat di dunia.

Sebelumnya Do-Dodonpa tidak pernah dikaitkan dengan cedera orang yang menaikinya, tapi Desember tahun lalu ketika orang-orang mulai menderita cedera tulang setelah naik roller-coaster itu, membuat wahana ini harus di tutup sementara.

Enam kasus telah dilaporkan sejak itu, empat di antaranya mengalami patah tulang belakang atau leher.

Baca juga: Wanita 47 Tahun Meninggal Setelah Pingsan saat Naik Roller Coaster di Amerika Serikat

Pada bulan Agustus tahun ini, Fuji-Q Highland Park memutuskan untuk menangguhkan roller coaster dan menyelidiki apa yang terjadi.

Sansei Technologies, perusahaan yang memproduksi kendaraan tersebut, meminta maaf kepada korban yang terluka, tetapi tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan cedera tersebut.

Naoya Miyasato, seorang profesor arsitektur dari Universitas Nihon yang mempelajari desain roller coaster, baru-baru ini mengatakan kepada VICE News bahwa cedera tulang yang disebabkan oleh roller coaster tidak pernah terdengar hingga Desember lalu, karena desain roller coaster semuanya harus mematuhi standar yang disetujui pemerintah.

Meski Miyasato tidak memberikan jawaban dari misteri itu, dia berspekulasi bahwa cedera tulang mungkin ada hubungannya dengan akselerasi cepat roller coaster, yang pada puncaknya lebih dari tiga kali gaya gravitasi dan sebanding dengan G-forces yang dialami astronot saat peluncuran roket.

Teori keduanya adalah bahwa posisi pengendara dalam perjalanan bisa menjadi penyebab cedera mereka juga.

Do-Dodonpa mengharuskan pengendara untuk bersandar ke kursi mereka dan mengenakan penahan bahu, menyisakan sedikit ruang antara punggung dan sandaran mereka.

Menurut surat kabar lokal, salah satu pengendara yang terluka mengakui bahwa dia mungkin condong ke depan selama perjalanan.

Tidak ada masalah teknis yang ditemukan pada penyelidikan awal, tetapi sampai penyelidikan selesai, roller coaster tercepat di dunia akan tetap ditutup.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X