Penghina agama Islam dan Nabi Muhammad, Jozeph Paul Zhang dikabarkan sudah mengetahui kalau dirinya sedang diburu oleh pihak Kepolisian RI (Polri).
Ia diberi tahu oleh salah seorang melalui telepon.
"Barusan di berita satu Pak Paul Zhang dicari Bareskrim, dilaporkan oleh pihak Menteri, pihak PAN dan Pak Husein," ujar seseorang memberitahu Paul.
Bukannya takut, Paul malah tertawa dan mengejek. Ia menganggap bahwa hal itu politis.
"Itu sebenarnya tujuannya politik. Politik banget. Itu bukan ke saya itu. Karena Kapolrinya kan Kristen. Itu nanti didoakan aja pemerintahnya diberi hikmat untuk menyelesaikannya," ujarnya.
Paul juga menganggap bahwa kabar Polri sedang memburunya adalah jebakan.
"Itu jebakan batman, hati-hati sekali," katanya.
Paul, yang bernama asli Shindy Paul Soerjomoeljono, diketahui tinggal di luar negeri. Informasi terakhir menyebutkan bahwa dirinya berada di Jerman. Namun ada pula kabar yang menyebut bahwa ia telah kabur ke Belanda.
Zhang sudah dilaporkan dengan nomor laporan LP 0253/iV/2021/Bareskrim pada tanggal 17 April 2021.
"Ybs ada di negara Jerman. Polri juga telah memeriksa saksi ahli terkait video tersebut. Pertama saksi ahli bahasa, sosiologi hukum, dan saksi ahli pidana. Bareskrim Polri mengeluarkan DPO dan akan diserahkan ke interpol. Tentunya menjadi dasar bagi interpol untuk menerbitkan red notice," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers yang digelar hari Senin (19/4/2021).
Dalam video di kanal YouTube pribadinya, Jozeph Paul Zhang ternyata sudah sering dan berkali-kali menghina Nabi Muhammad.
Bahkan, dalam videonya yang berjudul 'Nabi ke-25 Pasti Masuk Neraka' yang tayang pada 13 April 2021, ia berani mengatakan kalau Nabi Muhammad akan masuk neraka.
"Tema kita hari ini adalah Muhammad, nabi ke-25 tidak masuk surga. Pasti ada di neraka. Pasti masuk neraka. Pasti itu. Haqqul yakin. Saya berani menjamin," katanya, disimak Indozone pada Minggu (18/4/2021).
Belakangan terungkap, Jozeph ternyata merupakan seorang pendeta. Setidaknya begitulah ia disapa oleh orang-orang yang mengikuti omongannya via Zoom, yang kemudian ia tayangkan di YouTube.
