Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi Minta Waspadai Ideologi Transnasional Radikal

- Selasa, 1 Juni 2021 | 09:47 WIB
Presiden Joko Widodo (Twitter/@jokowi)
Presiden Joko Widodo (Twitter/@jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan agar momentum perayaan hari lahir Pancasila yang jatuh 1 Juni dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila.

“Pancasila di setiap tanggal 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengkokohnya nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa dan dalam bernegara,” kata Jokowi dalam memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila disiarkan di YouTube melalui akun Sekertariat Presiden, Selasa (1/6/2021).

Ia mengaku tantangan yang bakal dihadapi bangsa Indonesia tidaklah mudah. Dimana di era globalisasi dan interaksi antar dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.

“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang republik ini berdiri namun tantangan yang dihadapi pancasila tidaklah semakin ringan, globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan,” tutur Jokowi.

“Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antarideologi. Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi landscap kontestasi ideologi,” imbuhnya.

Dia melanjutkan revolusi industri 4.0 juga telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berintaraksi dan berorganisaisi dalam skala besar lintas negara. Dimana ketika konektivitas 5 G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. 

Dengan demikian, kata Jokowi ideologi transnasional radial cenderung menyebar ke seluruh pelosok Indonesia dengan mudah dan melampaui standar normal. Ia meminta semua pihak untuk waspada akan hal ini.

“Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan keseluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi idiologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan bilamana pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Namun dengan cara baru yang memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan revolusi industri 4.0

“Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai pancasila dalam mewujudkan indonesia yang maju yang kita cita-citakan,” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X