Tindak Lanjut 75 Pegawai Tak Ikut Arahan Presiden, Direktur KPK: Ini Bentuk Pembangkangan

- Selasa, 25 Mei 2021 | 23:58 WIB
 Gedung KPK. (photo/INDOZONE/Arya Manggala/ilustrasi)
Gedung KPK. (photo/INDOZONE/Arya Manggala/ilustrasi)

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono mengaku kecewa tindak lanjut 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) tidak mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

"Tentu ini adalah bentuk dari suatu pembangkangan dari lembaga negara karena Presiden sudah jelas menyatakan bahwa 75 pegawai bisa dilakukan pembinaan pendidikan kedinasan sehingga dia tidak harus menjadi keluar dari KPK dan dia bisa menjadi bagian dari pegawai-pegawai terbaik dari pemberantasan korupsi," kata Giri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/5) dikutip dari ANTARA.

KPK, Selasa melakukan rapat koordinasi membahas nasib 75 pegawai itu bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Turut hadir juga pihak asesor dalam TWK tersebut.

Seperti yang diketahui dari keputusan terseubt, 24 dari 75 pegawai masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Terkait keputusan tersebut, Ia pun mengaku terkejut dan kecewa atas keputusan tersebut.

Baca juga: Demi Memudahkan Masyarakat, Kemenhub Rancang Sistem Transportasi Modern di Ibu Kota Baru

"Hari ini kita mendapatkan kabar yang sudah kita bisa prediksi, tentu mengejutkan dan saya pikir sangat mengecewakan karena 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat TWK kemudian 51 diantaranya harus diberhentikan atau dengan kata lain dipecat dan 24 diantaranya akan dibina dan tidak ada kepastian apakah mereka akan dilantik menjadi ASN," ucap Giri.

"Tentu kekecewaan ini kami tujukan mewakili rakyat Indonesia dan mewakili seluruh pegawai bukan 75 pegawai saja karena ini harapan akan Indonesia bersih. Simbol-simbol kejujuran dan integritas kemudian diluluhlantahkan dengan cara-cara yang demikian," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X