Makin Panas! Putin Peringatkan Finlandia agar Tidak Gabung di NATO

- Minggu, 15 Mei 2022 | 16:42 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS)
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinisto jika keputusannya untuk meninggalkan sikap netral serta bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah langkah keliru yang bisa merusak hubungan kedua negara.

Seperti dilansir Reuters, Rusia dan Finlandia mengatakan presiden mereka berbicara melalui telepon, dua hari setelah Finlandia menyatakan niatnya untuk bergabung dengan aliansi Barat tersebut.

Pemerintah Rusia menggambarkan niat itu sebagai ancaman keamanan yang membuatnya harus mengambil tindakan. Tidak disebutkan tindakan seperti apa yang dimaksud.

Kantor Niinisto mengatakan sang presiden Finlandia mengatakan kepada Putin bahwa betapa mendasarnya tuntutan Rusia pada akhir 2021 yang bertujuan mencegah negara-negara bergabung dengan NATO.

"Invasi besar-besaran oleh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah mengubah kondisi keamanan Finlandia," kata Niinisto kepada Putin.

BACA JUGA: PM Israel Klaim Putin Sudah Minta Maaf Usai Sergei Lavrov Sebut Hitler Keturunan Yahudi

Ia mengatakan Finlandia ingin menangani hubungan dengan negara tetangganya itu, Rusia, secara benar dan profesional.

Sementara itu, Kremlin mengatakan Vladimir Putin menekankan bahwa meninggalkan kebijakan tradisional berupa netralitas militer akan keliru karena tidak ada ancaman keamanan yang dihadapi Finlandia.

"Perubahan seperti itu dalam kebijakan luar negeri negara tersebut bisa membawa dampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia," kata Kremlin.

Moskow menggambarkan percakapan telepon kedua pemimpin itu sebagai 'pertukaran pandangan secara jujur'. Penggambaran seperti itu biasanya berarti bahwa pembicaraan berlangsung alot.

Rencana keanggotaan Finlandia diperkirakan akan diikuti dengan langkah serupa oleh Swedia.

Perluasan keanggotaan NATO ke negara-negara perbatasan dengan Rusia selama ini ditentang oleh Putin dan menjadi alasannya dalam melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X