Banyak kisah memilukan dari bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada Sabtu (4/12/2021).
Seorang anak bernama Rumini, diketahui meninggal dunia bersama dengan ibunya, Salamah. Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan di rumah mereka.
1. Bukti Cinta Rumini pada Ibunya, Tewas Berpelukan saat Erupsi Semeru, Tak Tega Lari Sendiri
Meletusnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang yang tanpa tanda-tanda atau peringatan pada Sabtu (4/12/2021) meninggalkan banyak kisah memilukan.
Hingga hari Senin (6/12/2021), 15 orang dilaporkan meninggal dunia, 27 orang hilang dan belum ditemukan, 69 orang luka-luka, dan ribuan orang terpaksa mengungsi.
Dua dari korban meninggal dunia diketahui adalah seorang ibu dan anaknya, yakni Salamah (70 tahun) dan Rumini (28 tahun).
Yang bikin menyayat hati, ibu dan anak itu ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan di rumah mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca selengkapnya: Bukti Cinta Rumini pada Ibunya, Tewas Berpelukan saat Erupsi Semeru, Tak Tega Lari Sendiri
2. Derita Novia Bertubi-tubi, Sebelum Kenal Bripda Randy, Dilecehkan Kakak Kelas di Kampus
Pihak Universitas Brawijaya (UB) angkat bicara terkait meninggalnya Novia Widyasari Rahayu (23 tahun), mahasiswi mereka yang menimba ilmu di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), pada Kamis (2/12/2021).
Seperti diketahui sebelumnya, Novia mengakhiri hidupnya (bunuh diri) di samping makam ayahnya di TPU Islam di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dari penjelasan pihak Universitas Brawijaya, didapati sejumlah fakta yang menyingkap bahwa penderitaan yang dialami oleh almarhumah Novia bertubi-tubi.
Novia merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2016. Sampai sebelum meninggal dunia, ia sudah duduk di semester 10.
Baca selengkapnya: Derita Novia Bertubi-tubi, Sebelum Kenal Bripda Randy, Dilecehkan Kakak Kelas di Kampus