Curhatan Guru di Konawe Utara, Keluhkan Kondisi Sekolah yang Berdebu Akibat Pertambangan

- Senin, 11 Oktober 2021 | 13:02 WIB
Curhatan guru di Konawe Utara keluhkan pertambangan berdampak buruk bagi sekolah dan murid (Instagram/sultrahitz)
Curhatan guru di Konawe Utara keluhkan pertambangan berdampak buruk bagi sekolah dan murid (Instagram/sultrahitz)

Seorang guru di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) membagikan curhatan hatinya mengeluhkan aktivitas pertambangan yang berdampak buruk bagi sekolah dan kesehatan murid. 

Guru itu mengeluh lantaran setiap pagi saat tiba di sekolah, ia harus berurusan dengan debu hitam yang berasal dari corong tungku pertambangan.

Dalam video yang beredar, guru itu memperlihatkan kondisi meja yang baru sebentar saja ditinggal mengajar sudah berdebu hitam. 

"Ini salah satu meja guru yang baru ditinggalkan mengajar. Ini penampakan debunya kembali lagi. Ini karena tadi banyak debu-debu yang berterbangan jadi lari kesini," kata guru tersebut, seperti dikutip Indozone melalui akun @sultrahitz, Senin (11/10/2021).

Guru itu juga mengkhawatirkan kondisi anak-anak yang tinggal di sekitar pertambangan yang terpaksa menghirup udara yang seperti itu. 

"Ini hitamnya seperti ini, bagaimana anak-anak yang tinggal disini kemudian menghirup udara yang sudah seperti ini. Baju putih saja ini sudah berubah warna baru beberapa jam di sekolah," kata guru tersebut. 

Berdasarkan keterangan dari video tersebut, tak hanya polusi, suara bising dari kendaraan pertambangan yang tak kunjung berhenti juga sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar. 

Mirisnya, kondisi itu dibiarkan begitu saja tanpa ada solusi sama sekali, baik dari pihak perusahaan pertambangan maupun pemerintah setempat. 

Alhasil, mereka yang tinggal di daerah sekitar pertambangan itu pun hanya bisa pasrah dalam emosi. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X