75 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Afsel Setelah Penangkapan Mantan Presiden Jacob Zuma

- Rabu, 14 Juli 2021 | 09:06 WIB
Warga lokal menjarah supermarket. (REUTERS)
Warga lokal menjarah supermarket. (REUTERS)

Setidaknya 75 orang tewas di Afrika Selatan saat negara itu masih  berada dalam cengkeraman kerusuhan terburuk sejak berakhirnya apartheid menyusul penangkapan mantan presiden Jacob Zuma.

Rekaman yang dibagikan di media sosial pada Selasa malam menunjukkan Rumah Sakit Lenmed di Durban terbakar, sementara video lain menunjukkan penjaga toko menembaki kerumunan penjarah.

Dikutip dari Daily Mail, 10 orang tewas terinjak-injak selama penyerbuan di sebuah pusat perbelanjaan yang dijarah di Soweto, Johannesburg ketika polisi dan militer akhirnya menanggapi kekacauan itu, menembakkan geranat keju dan peluru karet untuk mencoba menghentikan kerusuhan.

Kerusuhan yang berpusat di sekitar provinsi KwaZulu-Natal dan Guateng, dimulai pekan lalu dan berkecamuk hingga akhir pekan setelah Zuma dipenjara karena gagal bekerja sama dalam penyelidikan korupsi yang dilakukannya.

Pada hari Selasa sebuah stasiun radio komunitas digeledah dan dipaksa mengudara beberapa pusat vaksinasi Covid-19 terpaksa ditutup, mengganggu inokulasi yang sangat dibutuhkan. 

Banyak kematian di Gauteng dan KwaZulu-Natal terjadi dalam kekacauan saat ribuan orang mencuri makanan, peralatan listrik, minuman keras dan pakaian dari toko, kata Mayor Jenderal polisi Mathapelo Peters dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.

Dia mengatakan bahwa 27 kematian  sedang diselidiki  di provinsi KwaZulu-Natal dan 45 di provinsi Gauteng. 

Selain orang-orang yang tertimpa, Peters mengatakan polisi sedang menyelidiki kematian yang disebabkan oleh ledakan ketika orang mencoba membobol mesin ATM, serta kematian lainnya yang disebabkan oleh penembakan.

Tentara telah dipanggil untuk membantu membendung kerusuhan setelah warga yang ketakutan mulai membentuk 'pasukan pertahanan' untuk melindungi rumah dan bisnis mereka di tengah peringatan bahwa persediaan makanan akan segera habis karena pemilik supermarket menutup toko di tengah penjarahan yang meluas.

Pengerahan 2.500 tentara untuk mendukung polisi Afrika Selatan sejauh ini gagal menghentikan penjarahan yang merajalela, meskipun penangkapan dilakukan di beberapa daerah di Johannesburg, termasuk Vosloorus di bagian timur kota.

Kekerasan semakin memburuk setelah  Zuma mulai menjalani hukuman 15 bulan karena penghinaan terhadap pengadilan pada hari Kamis.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X