Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mulai membenahi manajemen Garuda Indonesia. Sejumlah direksi maskapai pelat merah itu dicopot dari jabatannya.
Ari Askhara didepak dari kursi Direktur Utama Garuda Indonesia. Hal ini buntut dari dugaan kasus penyelundupan barang yang memanfaatkan kedatangan pesawat Garuda Indonesia jenis A3330-900 Neo yang baru dibeli.
Langkah pembenahan Garuda Indonesia juga disuarakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. Menurutnya, pencopotan direksi belum cukup untuk "membersihkan" BUMN satu ini.
"Saya melihat BUMN ini (Garuda Indonesia) tata kelola perusahaannya, good corporate governance-nya perlu terus diperbaiki ke depan karena mereka adalah milik negara dan milik rakyat. Sehingga mereka harus bertanggung jawab kepada rakyat," tutur Sandiaga di Jakarta, Minggu (8/12).
Dia juga mendukung keputusan Erick Thohir yang mencopot Ari Askhara meski yang bersangkutan dinilai punya jejak rekam gemilang. Menurutnya, hal ini bisa menjadi contoh agar kejadian serupa tak lagi terulang.
Sebelumnya, Sandiaga merasa prihatin dan miris melihat kasus yang menerpa Garuda Indonesia. Dia sangat menyayangkan pejabat Garuda Indonesia, termasuk Ari Askhara, yang menyalahgunakan wewenangnya.
