Sertijab Menko Polhukam, Wiranto: Radikalisme Jadi PR Pak Mahfud

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 18:02 WIB
(photo/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
(photo/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum & Keamanan Wiranto menyebutkan, ada pekerjaan rumah (PR) buat Menko Polhukam yang baru, Mahfud MD, salah satunya persoalan radikalisme di Indonesia.

"Ya banyak. Polhukam ini kan menghadapi dinamika kehidupan masyarakat yang sangat dinamis," kata Wiranto kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu.

Dia menjelaskan, sebenarnya tugas-tugas yang ada di Kemenko Polhukam tak bisa ditentukan seperti di kementerian lainnya.

Menurutnya, semua bergantung pada perkembangan dinamika di masyarakat Indonesia. Wiranto mengatakan, Kemenko Polhukam harus selalu siap agar kondisi politik, hukum, dan keamanan di negara tetap stabil.

"Stabilitas hukum, keamanan, dan politik akan membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Hanya itu sebenarnya tugasnya. Kelihatannya memang sederhana, tapi dalam praktiknya memang sangat rumit dan sangat beragam," ujarnya.

Selain masalah radikalisme, Wiranto mengatakan ada PR lain seperti persoalan Papua dan terorisme.

"Masih banyak pekerjaan rumah, cukup banyak ya. Papua belum selesai, radikalisme belum selesai, kemudian terorisme belum selesai, persoalan HAM juga. Ya saya kira banyak lagi," ujarnya.

Di sisi lain, Wiranto mengaku senang bahwa penggantinya adalah sosok Mahfud MD. Dia mengatakan sudah kenal lama dengan Mahfud, dan menurutnya Mahfud memiliki pengetahuan yang luas, bauk dalam masalah hukum, tata negara dan lainnya.

"Dan senang sekali karena pengganti saya ini, Pak Mahfud MD sudah kenal yah, sudah kenal lama. Beliau ada sangat dikenal pengetahuannya luas, masalah hukum, tata negara, dan jabatannya juga cukup banyak. Dan juga pernah juga waktu itu mengganti saya di menteri pertahanan pernah yah. Dengan demikian maka saya mengharapkan bahwa, dengan kehadiran beliau memimpin Kemenko Polhukam, maka Polhukam akan lebih bisa melakukan tugas-tugas yang lebih baik lagi," kata mantan Panglima ABRI (TNI) ini.

Mantan Jenderal ini mengaku telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi mengenai pergantian jabatan ini.

"Ya pasti ada. Itu urusan lain (soal saran)," katanya.

Wiranto pun melihat susunan Kabinet Indonesia Maju yang telah dibentuk oleh Presiden Joko Widodo sudah tepat.

"Saya melihat susunan yang beliau telah susun, terus menurut saya tepat lah yah," katanya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X