Kabinet Diumukan, IHSG dan Rupiah Malah Loyo, Ini Penjelasan Analis

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 11:40 WIB
Ilustrasi pergerakan pasar (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi pergerakan pasar (Pexels/Pixabay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah mengumumkan susunan menteri di kabinet Indonesia Maju yang akan membantunya selama lima tahun kedepan. Meski demikian, kondisi ini ternyata tidak langsung direspon positif oleh pelaku pasar. 

Tercatat pada pukul 10:10 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  terkoreksi hingga 0,34 persen ke level 6203. Sejak awal perdagangan hari ini, IHSG terus melemah dan posisi saat ini tengah berada di titik terendahnya. Adapun kurs rupiah terhadap dolar AS juga melemah 0,11 persen ke level Rp 14.055/US$. 

Analis Pasar Modal, Hans Kwee kemudian menjelaskan, koreksi yang terjadi pada IHSG dan Kurs Rupiah itu tidak ada hubungannya dengan penetapan kabinet Indonesia Maju yang baru saja diumumkan Presiden Jokowi barusan. 

Hans Kwee yang juga merupakan Direktur Utama PT Saran Investa Mandiri itu menyebut, soal penetapan kabinet sebenarnya sudah direspon pasar sejak awal perdagangan Senin (21/10) kemarin. Pasalnya, nama-nama yang disebut bakal menjadi menteri kembali dan merupakan harapan pasar, sudah banyak diperbincangkan di media-media. Sebut saja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

"Kemarin ada info keluar bahwa ibu Sri Mulyani naik lagi jadi Menkeu dan itu direspon positif oleh pasar. Hari ini kalau kita lihat hampir semua faktor kabinet itu infonya sudah bocor ke pasar, jadi sudah direspon di pasar. Jadi memang karena indeksnya sudah tinggi maka, pengumuman kabinet gak bisa dorong inveatnya bergerak naik. Jadi orang sold by news," ujar Hans Kwee saat dihubungi melalui sambungan telpon, Rabu (23/10). 

Hans Kwee juga membantah bahwa terkoreksinya indeks akibat para pelaku pasar merespon negatif pengumuman menteri oleh presiden Jokowi. 

"Kita perkirakan memang hari ini koreksi. Kalau kita pikir bahwa market kecewa dengan menterinya, saya kira tidak ya, karena ada Bu Sri Mulyani. Tapi minimal menurut saya pasar kemarin merespon positif," tuturnya. 

Pasar, disebut Hans Kwee justru sebetulnya lebih merasa khawatir jika presiden Jokowi tidak bisa memenangkan suara di parlemen. Namun kondisinya kemudian berubah setelah kubu partai Gerindra justru merapat ke koalisi. 

"Pasar justru khawatir karena pak Jokowi harus bekerja keras, harus memenangkan di parlemen karena ada oposisi yang kuat. Tapi kan ternyata sekarang Gerindra kan kita lihat sesuatu yang berbeda. Daripada dia meloby Demokrat atau PAN, kan lebih mending ke Gerindra yang suaranya lebih tinggi. Ini justru menghapus kekhawatiran pasar," pungkasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X