Urbanisasi Tak Terkendali, Indonesia Terancam Kemunduran Ekonomi

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 15:59 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro (Indozone/Sigit Nugroho).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro (Indozone/Sigit Nugroho).

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan arus urbanisasi di Indonesia diperkirakan bakal semakin deras pada 2045. Bambang mendapatkan data itu berdasarkan survey World Bank. 

Sebanyak 220 juta jiwa, atau lebih dari 70 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. Bambang menilai fenomena itu bisa menjadi polemik jika permasalahan dasar di perkotaan, misalnya transportasi, air bersih, dan sampah tidak terselesaikan.  

Alih-alih meningkatkan produk domestik bruto (PDB), urbanisasi justru berpotensi menimbulkan kemunduran dalam perekonomian Indonesia. 

"Di China setiap 1 persen increase urbanisasi bisa meningkatkan 3 persen PDB. Di Asia Pasifik dan Asia Timur, bisa increase PDB 2,7 persen," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/10).

"Kemudian di Indonesia hanya bisa meningkatkan 1,4 persen PDB dari setiap satu persen peningkatan urbanisasi," lanjut mantan Menteri Keuangan tersebut.

Bambang mengharapkan kajian yang komprehensif serta keterpaduan kebijakan antardaerah, bisa menyelesaikan permasalahan urbanisasi. Cita-cita memanfaatkan momen urbanisasi sebagai penggerak perekonomian juga diharapkan bisa tercapai. 

Adapun terkait permasalahan transportasi di Jakarta, Bambang menilai kebutuhan commuter warga tidak terkoordinasi dengan baik di Ibu Kota. Namun, warga menjadi terbantu dengan kehadiran transportasi massal seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga Bus Rapid Transit (BRT). 

Bambang pun berharap ada penyempurnaan pada masa mendatang, misal integrasi antarmoda dan daerah agar kebutuhan transportasi warga terpenuhi dengan baik. 

"Dengan fakta-fakta selama ini, urbanisasi di Indonesia terkadang digambarkan dengan paradigma negatif. Dengan kajian ini, diharapkan kita bisa mengubah paradigma ini dan menjadikan urbanisasi sebagai sumber pertumbuhan," tutur Bambang. 

Data World Bank menjelaskan, arus urbanisasi semakin meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Pada 1945 tercatat hanya satu dari delapan orang yang tinggal di kota-kota besar dan kecil. 

Padahal, jumlah penduduk Indonesia kala itu 8,6 juta jiwa (sama dengan penduduk London, Inggris saat ini). Namun, saat ini sekitar 151 juta jiwa atau 56 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X