PBB Mungkin Kehabisan Uang untuk Menggaji Stafnya Pada November Ini

- Rabu, 9 Oktober 2019 | 16:46 WIB
Reuters/Brendan Mcdermid
Reuters/Brendan Mcdermid

Jika negara-negara anggota tidak membayar iuran mereka, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mungkin tidak mempunyai cukup dana untuk membayar gaji para stafnya pada November nanti.

Sekjen PBB Antonio Guterres juga sudah memberikan peringatan mengenai pembayaran iuran tersebut.

Di hadapan komite anggaran Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara,  Antonio mengatakan jika mereka sejak Januari tidak berupaya memangkas anggaran maka "kami tidak akan memiliki likuiditas untuk mendukung" pertemuan tahunan para pemimpin dunia. Pertemuan itu sendiri diselenggarakan pada September lalu.

Antonio juga menceritakan bahwa pihaknya bulan Oktober ini mengalami defisit parah.

"Oktober ini kami akan mengalami defisit terparah selama satu dekade. Kami terancam. Memasuki November tanpa uang tunai cukup untuk menutupi pembayaran gaji. Pekerjaan kami dan reformasi kami terancam," kata Antonio.

AS menjadi kontributor terbesar yang bertanggung jawab atas 22 persen dari 3,3 miliar dolar AS lebih pada anggaran 2019, untuk pembayaran yang meliputi urusan politik, kemanusiaan, perlucutan senjata, ekonomi dan sosial serta komunikasi.

Washington berutang sekitar 381 juta dolar AS dalam anggaran reguler sebelumnya dan 674 juta dolar AS untuk anggaran reguler 2019. Misi AS untuk PBB mengkonfirmasi jumlah tersebut. Pihaknya tidak langsung menanggapi permintaan komentar soal kapan kemungkinan itu dibayarkan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington menanggung beban yang tak adil dari biaya PBB dan telah mendorong reformasi badan dunia tersebut.

Sementara itu, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan sejauh ini ada  129 negara yang telah membayar iuran mereka untuk 2019, yang jumlahnya hampir 2 miliar dolar AS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X