Pangkogabwilhan Sebut Kapal Tiongkok Masih Bertahan di Laut Natuna

- Minggu, 5 Januari 2020 | 16:42 WIB
 Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono. ANTARA/Cherman
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono. ANTARA/Cherman

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan bahwa sampai Minggu (05/01) kapal nelayan Tiongkok masih bertahan di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Ia mengungkapkan bahwa kapal-kapal asing itu bersikukuh melakukan penangkapan ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

"Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan Tiongkok," kata Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (05/01), seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, Yudo mengatakan TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna.

"Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai Tiongkok agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," katanya menegaskan.

Menurutnya, operasi ini tidak mempunyai batas waktu sampai kapal Tiongkok betul-betul angkat kaki dari wilayah maritim Indonesia.

"Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan kami gerakkan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal itu," katanya.

Tindakan masih bersifat persuasif

-
Pangkogalwilhan 1 Laksdya Yudo Margono menujukkan Kapal Coast Guard Tiongkok di wilayah Laut Natuna. (Antara/M Risyal Hidayat)

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini tindakan yang dilakukan TNI masih bersifat persuasif dengan memperingati kapal Tiongkok bahwa mereka sudah menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna.

"TNI mengedepankan upaya damai dalam menangani persoalan ini," katanya menambahkan.

Berdasarkan pantuan TNI, Pangkogabwilhan I turut menyampaikan saat ini yang terdeteksi memasuki Laut Natuna hanya kapal nelayan Tiongkok.

Kapal nelayan dari negara lain, seperti Vietnam, tidak berani lagi masuk ke zona tersebut.

"Kapal nelayan Vietnam sudah banyak kami tangkap, jadi mereka tidak berani lagi," kata Yudo.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X