Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, jumlah titik panas yang tersebar di sejumlah daerah berkurang drastis jika dibandingkan data satu minggu terakhir.
"Sudah menurun jauh, data per hari ini ada 600 titik panas padahal minggu lalu mencapai angka tiga hingga empat ribu," kata dia di Jakarta, Rabu.
Dari 600 titik panas yang ada, Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah paling dominan dibandingkan wilayah lainnya.
Menteri Siti mengatakan, turun drastisnya angka titik panas itu juga dipengaruhi oleh penerapan teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan selama satu minggu terakhir.
Penerapan teknologi modifikasi cuaca ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) serta Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPBT) untuk membuat hujan buatan.
Mengenai titik panas yang masih dominan di Sumsel, KLHK telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar persoalan itu mendapat perhatian dan penanganan yang serius.
Selain itu, Dirjen penegakan hukum beserta Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) diminta segera mendata perusahaan swasta yang terlibat.
"Pihak swasta ini harus bekerja juga, kalau tidak mereka bisa kena," katanya.
