Gus Sholah, Cendekiawan Muslim yang Menembus Pilpres 2004

- Senin, 3 Februari 2020 | 11:45 WIB
KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah (dok. NU).
KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah (dok. NU).

Nama Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah, sejatinya asing bagi kalangan milenial. Maklum, dia merupakan sosok yang berbeda zaman dengan milenial. 

Walau demikian, sosok Gus Sholah tidak bisa dipandang sebelah mata. Adik kandung Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gusdur) itu merupakan tokoh nasional yang berperan penting dalam sejarah Indonesia. 

Gus Sholah merupakan buah dari pasangan KH. Wahid Hasyim dan Sholehah. Dia lahir di Jombang, Jawa Timur, 11 September 1942. 

Sosok ini besar di lingkaran Nahdlatul Ulama (NU), mengingat Wahid merupakan putra KH. Hasyim Asyari, tokoh pendiri organisasi massa (Ormas) yang identik dengan nuansa hijau tersebut. 

Gus Sholah menimba ilmu dari SD sampai SMA di Jakarta. Dia kemudian melanjutkan kuliah jurusan Teknik Arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Gus Sholah pun aktif dalam kegiatan kampus. Dia pernah menjadi anggota senat mahasiswa ITB, Bendahara Dewan Mahasiswa ITB, hingga Komisariat PMII ITB. 

Kegiatan organisasi pun tidak ditinggalkan Gus Sholah setelah lulus kuliah. Dia tercatat sempat menjadi Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). 

-
Gus Sholah (dok. NU).

Gus Sholah pun kian dekat dengan panggung politik berkat sepak terjang organisasinya. Sosok 77 tahun itu tercatat sebagai pendiri Partai Kebangkitan Nasional Ulama. 

Pada 1998, Gus Sholah pun menduduki kursi anggota MPR. Namun, dia hanya bertahan selama satu tahun hingga akhirnya mengambil alih kursi Ketua Pengurus Besar NU hingga 2004. 

Sepak terjang Gus Sholah mengantarkannya maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Dia menjadi wakil Wiranto yang mencalonkan diri sebagai Presiden RI. 

Wiranto dan Gus Sholah pun mendapat dukungan dari empat partai, termasuk Golkar. Namun, nasib berkata lain. Mereka kalah perolehan suara dari duet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Gus Sholah kemudian memutuskan mengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 2006. Namun, dia juga aktif menjadi Dewan Etik Mahkamah Konstitusi sampai mengundurkan diri akibat kesehatannya menurun pada 2018. 

Pada Minggu (2/2/2020) malam kemarin, Gus Sholah pun menghembuskan napas terakhirnya akibat penyakit jantung. Jasadnya akan dikebumikan di Kompleks Pesantren Tebuireng. 

Selamat jalan Gus Sholah, beristirahatlah dengan tenang. Jasa-jasa Anda semasa hidup bakal dikenang sepanjang masa. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X